Geliat Taman Margasatwa Kinantan, Pengunjung Ter Edukasi Terhadap Satwa

Geliat Taman Margasatwa Kinantan, Pengunjung Ter edukasi terhadap satwa
Geliat Taman Margasatwa Kinantan, Pengunjung Ter edukasi terhadap satwa

BUKITTINGGI,Jamgadangnews.com – Selasa,(21/6/22)
Kota Bukittinggi merupakan kota kecil yang berada di ketinggian 909-941Meter dari permukaan laut, dengan suhu cuacanya yang sejuk, kota ini menarik perhatian, khususnya para wisatawan.

Situasi menjelang lebaran idul Adha 1443H Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan (TMSBK) dan Benteng Fort De Kock (BFD) tak pernah sepi pengunjung.

Silvira Irawani Rianti, SP MSI kepala Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan, saat ditemui di media jamgadangnews.com di ruangan kerjanya mengatakan,
Jumlah pengunjung untuk sekarang dapat dilihat dari data yang kami peroleh, saat ini banyak kunjungan sekolah-sekolah karena tutup tahun ajaran , itu merupakan pengunjung dalam provinsi ataupun luar provinsi.

“Untuk pengunjung lokal paling banyak dari kota-kota tetangga seperti, kota Padang Solok, Payakumbuh dan sebagainya,”terangnya.

Lebih lanjut Vivi menjelaskan,dari luar provinsi seperti,Riau, Jambi, Medan dan sebagainya, kebanyakan dari mereka itu rombongan.

“Pada tahun 2021 kita hanya melakukan pemeliharaan, di TMSBK ataupun benteng untuk dekok, ditahun 2022 ini kita ada rencana untuk revitalisasi, terutama di benteng Fort de kock,”ungkapnya

Disampaikannya,Benteng ini merupakan salah satu cagar budaya, sebagaimana diketahui bahwa itu merupakan salah satu tempat wisata bersejarah.Kadang keliru atau salah mengartikan benteng sendiri,banyak yang menegaskan benteng merupakan menara udara yang berada di tengah lokasi Fort De kock itu.

“Merujuk pada sejarahnya, bahwa benteng Fort De kock merupakan pertahanan yang dibangun oleh penjajah Belanda di zamannya, dan batas-batasnya dapat ditemukan parit-parit yang ada di sekelilingnya,”jelasnya.

“Untuk pengunjung, bisa menikmati indahnya kawasan wisata di kota ini,bisa teredukasi terhadap Satwa yang ada di TMSBK maupun di BFD dan dibenteng Fort De kock lebih ke edukasi wisata sejarah, dan nanti kita akan mencoba lebih jauh tentang sejarah benteng tersebut,” pungkas Vivi .

Sementara itu,Rika salah seorang pengunjung TMSBK yang berasal dari pasir Pangaraian Riau mengatakan, kemarin kami sempat berunding,kemana tujuan kita untuk liburan tahun ini.

Rika merupakan seorang guru SMA, ia membawa rombongan murid sekolahnya sebanyak 70 orang.

“Sudah empat tahun kita tidak disini, sekarang sudah banyak perubahannya, areanya juga bersih sekarang, kita jadi betah lama-lama disini,”ucap Rika.

“Mudah-mudahan tahun depan kita disini lagi dan kami berharap ada perubahan di sini. Untuk Benteng De kock nya sendiri sudah cantik dan bersih,”Rika berpikir.

Adapun jumlah tenaga kerja dan petugas di TMSBK dan Benteng FDK yakni 39 orang, 19 orang merupakan pegawai kontrak, 20 pegawai negeri sipil (PNS), juga ada 21 orang tim pengaman (Satpam) dan cleaning servis (CS).

ini merupakan tenaga iklan di bawah naungan perusahaan PT. Gito yang beralamatkan di kota Padang, kalau tenaga cleaning servis di bawah naungan
PT.Telaga Gunung Singgalang, juga beralamatkan di kota Padang. (Bagindo)