AGAM,jamgadangNews – Pembangunan infrastruktur publik menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Agam pada tahun 2022, tidak hanya pembangunan jalan yang berstatus jalan kabupaten, tetapi juga pembangunan jalan lingkungan, jembatan serta saluran irigasi yang segera dibangun.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sudah menyiapkan anggaran Rp 84 Miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Agam.
Kepala Bidang Bina Marga Gani Basya, ST,MT mengatakan saat ini semua kegiatan sudah dalam tahap proses tender/lelang yang dilaksanakan olek BPBJ Kabupaten Agam, dan setelah ditentukan pemenang kegiatan, pelaksanaan atau implementasi fisik di lapangan akan segera dilaksanakan.
“Mempedomani regulasi terkait dengan pengadaan barang dan jasa yaitu Perpres No. 16 tahun 2018 dan Perpres no. 12 Tahun 2021 beserta perubahan dan turunannya bahwa anggaran atau dana dengan nilai di atas 200 juta harus melalui proses tender. Jika tender telah selesai, pekerjaan segera dilaksanakan” Kata Gani Senin (21/6).
Untuk kegiatanrekontruksi jalan Dinas PUPR menargetkan 57 titik lokasi yang terdiri atas Dana Alokasi Khusus Reguler (DAK.R) sebesar Rp 24,8 Miliar, Dana Alokasi Khusus Penugasan (DAK.P) sebesar Rp 19,1 Miliar, Bantuan Keuangan Khusus Provinsi sebesar Rp Rp 3,2 Miliar dan Dana Alokasi Umum sebesar Rp 28,4 Miliar.
Sedangkan untuk pembangunan jembatan , Dinas PUTR Kab. Agam menganggarkan sebesar Rp 9 Miliar untuk 5 titik lokasi diantaranya Jembatan Banda Rakik Kubang Putiah Kecamatan Banuhampu, Jembatan Pasa Melayu Kecamatan Ampek Nagari, Jembatan Gantung Sitajun Kecamatan Lubuk Basung, Jembatan Banda Baru Kecamatan Tanjung Raya, dan jembatan Kampuang Pili Kecamatan Ampek Nagari.
Kabupaten Agam menjadi daerah kunjungan wisata utama di Sumbar karena memiliki keindahan alam yang cukup lengkap. Namun tekad itu belum sepenuhnya didukung dengan aksesibilitas yang layak dan memadai.
Gani mengakui, bahwa aksesibilitas yang layak menjadi salah satu ukuran kenyamanan yang dibutuhkan masyarakat, seperti wisatawan untuk berwisata. Di Agam katanya, pemerintah daerah berkomitmen untuk selalu memperjuangkan pembangunan sarana publik ini.
Agam sendiri ulas Gani, memiliki 699 ruas jalan kabupaten dengan panjang jalan 1.694,63 kilometer. Jalan dalam kondisi baik sudah mencapai 1.056.278 kilometer atau 62,32 persen dan kondisi sedang sepanjang 303.769 kilometer atau 17,88 persen.
Tersisa untuk mendesak dibangun sepanjang 143,92 kilometer atau 8,5 persen dalam kondisi rusak berat dan 190.631 kilometer atau 11,22 persen dalam kondisi rusak ringan.
Ia menegaskan, tiap jalan yang dibangun punya umur layanan dan umur rencana. Upaya dalam menjaganya butuh perhatian dari semua lini, terutama masyarakat.
Terkait faktor penyebab kerusakan jalan menambah lagi, tak terlepas dari beban lalulintas yang berlebihan, bencana alam dan kelemahan serta terbatasnya anggaran untuk pemeliharaan jalan.
Anggaran pemeliharaan rutin itu perlu ditingkatkan.
Harapan kita, ke depan TAPD bersama badan anggaran penting mempersatukan persepsi untuk mempertahankan layanan umur dan umur rencana jalan yang sudah dibangun agar tercapai. Hal ini juga perlu disuarakan oleh masyarakat saat Musrenbang,” tukasnya.
Kabid Bina Marga berharap rencana pembangunan Tahun Anggaran 2022 ini segera terealisasi dan dapat memberikan output dan outcome (manfaat) untuk masyarakat. (Linda Fang).