AGAM–Bupati Agam melalui Sekdakab Agam, Edi Busti mengatakan, diera digital saat ini millenial harus pintar melihat peluang, untuk transformasi yang jelas dalam kembangkan usaha.
“Banyak kini usaha berkembang tanpa kantor, bahkan penghasilannya sangat membanggakan,” ujarnya saat buka pelatihan digitalisasi branding, di Hotel Sakura Syariah, Selasa (5/7).
Berkembang suatu usaha katanya, tidak terlepas dari branding dan promosi yang dilakukan agar diketahui publik.
“Bukan hanya sekedar buat branding, tapi juga harus menyesuaikan dengan kondisi strategis,” katanya.
Dengan begitu, ia minta millenial mampu manfaatkan gadget sebagai alat yang bermanfaat untuk buka peluang usaha.
Untuk itu, sekda berharap millenial Agam bisa jadi entrepreneurship, bermental seorang manager bukan pekerja.
“Millenial di Agam harus mampu jadi entrepreneurahip, karena ASN bukan zaman now lagi,” sebutnya.
Karena katanya, ke depan di dunia global dibutuhkan orang yang kreatif, bukan bermental pekerja tapi bermental manager.
“Maka jadilah seorang pemimpi, kemudian lakukan suatu rencana bagaimana mimpi itu bisa terealisasi,” katanya memotivasi peserta pelatihan.
Dijelaskannya, untuk bisa maju memang harus punya mimpi dan bertekad bagaimana mengelola sebuah keberagaman, terlebih Agam miliki beragam potensi terutama objek wisata.
Sementara itu, Kepala Disparpora Agam, Syatria menyebutkan, pelatihan digitalisasi branding dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata, dalam mengembangkan potensi disektor pariwisata melalui digitalisasi branding.
“Pelatihan yang digelar tiga hari ini diikuti 40 orang, dari unsur Pokdarwis dan pengelola wisata di lingkungan nagari se Agam,” terangnya.
Dalam kegiatan itu, pihaknya mendatangkan narasumber dari Pemkab Agam, akademisi dan praktisi.(Linda).