Bukittinggi,- Walikota Bukittinggi Erman Safar serahkan piala juara Derby pada gelaran Pacu Kuda Open Race Walikota – Bupati Cup 2023 di gelanggang Bukit Ambacang Gadut kabupaten Agam, Minggu (19/3/2023).
Sebanyak 67 ekor Kuda yang berlomba se Sumatera Barat, Riau dan Jawa Barat dengan memperebutkan total hadiah Rp. 125 Juta.
Alek nagari ‘Pacu Kuda‘ yang digelar Pengurus Daerah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Bukittinggi – Agam dengan memperlombakan 9 Kategori.
“Hebat” Selaku pemerintah kota Bukittinggi kita apresiasi dengan suksesnya gelaran ini,” ucap walikota Bukittinggi.
Acara di buka oleh Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah.,SP juga didampingi Walikota Bukitinggi H. Erman Safar.,SH, Bupati Agam DR. H. Andriwarman.,S.Sos.M.M, Ketua Pordasi Sumbar Deri Asta.,SH, Dandim 0304 Agam, Polresta Bukittinggi, Kejari Bukittinggi, OPD serta termasuk Ketua PORDASI Riau. Ditandai dengan Tiupan terompet dan Gong peresmian di mulai pada pukul 10.00 WIB.
Galanggang Bukik Ambacang nagari Gadut, gelanggang tersebut berada pada dua batas wilayah yakni Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam – Sumatera Barat.
Mahyeldi menyampaikan “Saya berharap dari pacuan kuda diselenggarakan oleh 2 daerah bertetangga ini dalam 1 lokasi di Bukik Ambacang kedepannya dapat melahirkan bibit kuda berkualitas pada Kejurnas Pacu Kuda yang akan diselenggarakan bulan Desember 2023 di Lapangan Pacu Kandi Sawahlunto,”ucap mahyeldi.
Lebih lanjut disampaikan Mahyeldi yang familiar disapa sebutan “buya” itu bahwa ya..! Memang dari 8 lapangan hanya 6 bisa digunakan dan untuk itu kedepannya kita akan berupaya memperbaiki dan benahi dari sisi sarana prasarananya.
Juga dirinya akui bahwa kuda yang ada saat ini dipertandingkan di Tingkat Nasional oleh PORDASI justru berasal dari kuda ranah minang karna indukan merupakan kawin silang dari pejantan Kuda Australia.
Bahwa peranakan kuda di Sumbar dulunya berawal dari Banpres dan insha allah kedepan kita ingin cari pejantan kuda lebih baik lagi bahkan kuda bertanding sudah cukup tua umurnya sehingga kita nantinya kuda kuda lebih baik lagi,”tutupnya.
Seperti diketahui Keberadaan Pacuan kuda di Bukik Ambacang merupakan lokasi pacuan kuda tertua di Indonesia sudah menjadi kegiatan umum yang dilakukan masyarakat Bukittinggi bersebelahan dengan kenagarian Gaduik Kab Agam merupakan salah satu peninggalan Klub Pacu Kuda Bukittinggi yang sudah ada sejak Tahun 1889.
Akhir Gelaran Pacu Kuda Open Race Walikota – Bupati Cup 2023 khusus kategori bergengsi Kelas Wisata Derby Jarak 1.700 Meter dimenangkan oleh Talago Qwin dan King dari Payakumbuh
Efi Novid selaku owner mengatakan, ini merupakan suatu persiapan kita untuk menuju kejurnas nanti di kota Padang panjang Sumatera Barat.
“Untuk joki? Ya..! Joki kita juga dari Payakumbuh dan sudah ikut sama kita selama ini, bahkan untuk persiapan kejurnas kita mempersiapkan diri 300 meter lagi, setelah tadi kita raih 1.700 meter, dari target 2000 meter,” sebut owner itu.
“Bagi sesama hobi berkuda mari kita tingkatkan prestasi berkuda,” pungkas Efi Novid. (alex)