Bukittinggi,- jamgadangnews.com
Drs. H. Djufri (lahir 15 Agustus 1946) adalah birokrat dan politikus Indonesia yang pernah menjabat Walikota Bukittinggi dan anggota DPR RI. Ia terpilih jadi anggota DPR-RI periode 2009 – 2014 dari partai Demokrat.
Melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatra Barat II yang meliputi Pasaman,Pasaman Barat,Payakumbuh,Lima Puluh Kota,Bukittinggi, Agam,Pariaman,Padangpanjang. Djufri ditempatkan di Komisi ll yang membidangi masalah Pemerintahan Dalam Negeri, Aparatur Negara, Otonomi Daerah, Agraria. Djufri merupakan seorang birokrat yang sebelumnya menjabat Wali kota Bukittinggi periode 2005-2010.
Melalui sidang Paripurna DPR-RI pada bulan Mei 2012, Djufri diberhentikan sebagai anggota DPR-RI karena tersangkut kasus korupsi yang terjadi ketika ia menjabat Wali Kota Bukittinggi pada tahun 2009.Kursinya yang lowong kemudian diisi oleh Dalimi Abdullah sebagai anggota DPR-RI Pengganti Antar Waktu (PAW) yang dilantik pada 19 Oktober 2012.
H. Ismet Amzis, S.H (lahir 20 Agustus 1953) adalah Anggota DPRD Sumatra Barat Fraksi Demokrat periode 2019—2024. Ismet Amzis pernah menjabat sebagai Wali Kota Bukittinggi periode 2009—2010 dan 2010—2015.
Pada masa kepemimpinannya, Ismet Amzis berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi.Dengan pemeliharaan objek wisata dan pembangunan objek wisata, seperti pedestrian Jam Gadang, Taman Ngarai Maaram, The Great Wall Koto Gadang,dan infrastruktur penunjang seperti, pembangunan gedung parkir representatif,Fly Over Aua Kuniang.
H.M.Ramlan Nurmatias,. S.H. gelar Dt. Nan Basa (lahir 10 Agustus 1964) adalah politikus dan pengusaha Indonesia. Ia menjabat sebagai Walikota Bukittinggi periode 2016-2021 sejak 17 February 2016. Berpasangan dengan Irwandi sebagai Wakil Wali Kota, mereka berhasil memenangkan Pilwako Bukittinggi 2015.
Sebelumnya, ia maju sebagai calon wali kota pada Pilwako Bukittinggi 2010 didampingi Azwar Risman Taher dengan diusung Partai Golkar.Ia pernah menjabat sebagai Ketua KPUD Kota Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, pernah menjadi sorotan dari pemerintah pusat.
Kala itu, dengan keberanian dan ketegasannya dalam urusan kepedulian terhadap kesejahteraan sosial, Ramlan Nurmatias, menjadi satu satunya Walikota se Indonesia, yang mendapat piagam penghargaan kesetiakawanan sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial tahun 2019.
Prosesi itu dilaksanakan dalam acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu, 19 Desember 2019.
H.Erman Safar, S.H pria yang akrab disapa Erman ini lahir di Bukittinggi pada (13 Mei 1986). Pada usia 35 tahun, dia berhasil memenangkan Pilkada 2020 bersama wakilnya, Marfendi Maad. Pasangan ini dilantik pada 26 Februari 2021.
Gelar yang dimiliki, yaitu Tuanku Nan Kuniang. Bahkan, Erman diketahui merupakan bagian dari keluarga pemangku adat di Durian Nagari Kamang Mudiak.Menarik untuk dicermati.Ia merupakan Wali Kota Bukittinggi termuda.
Memenangkan pilkada 2020 membawanya menjadi orang nomor satu di Bukittinggi. Usianya yang masih muda cukup mencuri perhatian publik.
Erman Safar, merupakan wali kota termuda sepanjang sejarah pemerintahan Kota Bukittinggi, memiliki latar belakang yang mengagumkan.
Latar belakang ini membuktikan, dirinya bukan orang yang lemah karena di Bukittinggi ingin memiliki pemimpin yang bisa menghadapi kendala Niniak mamak, berupa keluhan kehidupan bermasyarakat orang minang yang sudah jauh dari falsafah orang minang. (alex)