Berita  

Pol PP Bukittinggi Amankan PSK,Ini Kata Efriadi Perihal Perizinan Hotel

Bukittinggi,- Seorang perempuan (DS) 22 diduga pekerja seks komersial (PSK) menggendong bayi yang diamankan petugas Satpol PP di Kota Bukittinggi, Kamis (30/3) malam, jadi perbincangan di tengah masyarakat kota Bukittinggi.

Berawal dari Petugas Satpol PP Bukittinggi yang menggelar razia di Hotel Srikandi , Jalan Ahmad Yani, Kampung Cina Tembok, Bukittinggi.Hasilnya, mereka mengamankan seorang perempuan (PSK) yang sedang menggendong bayi yang bersembunyi di toilet hotel.

“Itu kalau masalah perizinan hotelnya dan PSK yang diamankan itu gimana?,” sebut salah seorang warga (AN) di salah satu warung di kawasan pasar atas Bukittinggi.

“Apalagi pemko Bukittinggi dengan moto ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ dan juga ini bulan suci Ramadhan,” katanya.

Menyikapi hal tersebut wartawan jamgadangnews.com via telepon konfirmasi Kasat pol PP kota Bukittinggi Efriadi , ia mengatakan karena ini sudah masuk di berita nasional, jadi keluarga DS sudah mengetahuinya,Sabtu (1/4/2023).

Dilansir dari iNews.id Saat razia, petugas tampak memeriksa sejumlah kamar. Namun tidak ditemukan seorang pun di kamar meski ada barang-barangnya.

Tak hanya petugas resepsionis, resepsionis hotel pun ikut mencari keberadaan perempuan berinisial DS (22) itu. Petugas yang curiga lalu memeriksa toilet hotel.

Mereka terkejut saat menemukan seorang perempuan muda sambil menggendong bayi di dalam kamar mandi hotel yang gelap. DS mengaku takut dan sengaja kabur untuk berlindung ketika melihat tim razia.

“Takut kena razia karena tidak memiliki kartu identitas apa pun,” kata DS.

Perempuan muda asal Semarang, Jawa Tengah ini awalnya mengaku punya suami yang sedang bekerja di Kota Padang. Namun, saat petugas memeriksa petugas hotel, ternyata DS sudah dua bulan menginap di hotel sendirian.

Kasat Pol PP Kota Bukittinggi Efriadi memastikan jika perempuan itu merupakan PSK.

Setelah diinterogasi ke pihak hotel ternyata perempuan yang bawa anak tersebut memang PSK. Dia dari Semarang sudah dua bulan ngontrak di Hotel Srikandi.

“Ini berarti misi yang menjanjikan, bisa mengontrak hotel setiap hari dengan biaya Rp250.000 per hari. Tentu banyak pelanggannya,” kata Efriadi.

Pihaknya juga sudah memberikan keamanan kepada pihak hotel.

“Tadi pihak hotel sudah mengingatkan, bahwa kalau ditemukan lagi orang seperti ini berarti izin hotel tersebut akan dievaluasi oleh dinas terkait,” pungkasnya.

Penulis: Alex Editor: Alex armanca