Indeks

Bukittinggi Akan Miliki Tempat Kuliner Yang Akomodatif dan Representatif

BUKITTINGGI – Pembangunan sarana distribusi perdagangan bagi pelaku UMKM (kuliner) ‘Stasiun Food Court’ yang di Kerjakan oleh CV. Aia Bareh dengan nilai Kontrak Rp.12.910.999.999, 21 M di Bulan Desember ini hampir Rampung.

Pilot Manager CV. Aia Bareh Revi yang di temui di lapangan proyek mengatakan, perkembangan proyek saat ini sudah mencapai 98,5% sampai minggu ke – 28.

“Tinggal pekerjaan ringan yakni pengecatan, pengelasan sudah mencapai plus 2%, masing-masing container sudah kita pasang aliran listrik, dan sampai hari senin besok kita siap PHO,” ujarnya. Sabtu (16/12/2023).

Pantauan wartawan di lapangan seluruh container sebanyak 80 unit sudah di sekat dan di dekor, jembatan antar container sudah di pasang.

Tenaga listrik berkapasitas 23.000 watt untuk kebutuhan area juga sudah stand by kan dengan lampu taman yang sudah terpasang.

*Pendapat Tokoh Masyarakat*

H. Chairunnas salah satu tokoh masyarakat kawasan setempat mengatakan, dengan melihat lapangan dan pencapaian proges kerja, sebagai masyarakat kami mengharapkan bisa hendaknya program Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi dalam membuat tempat untuk usaha atau peningkatan pendapatan masyarakat khususnya para UMKM bisa terlaksana sesuai dengan rencana.

“Menyongsong HJK Bukittinggi ke-239 bisa hendaknya masyarakat menikmati dalam berbagai hal seperti diadakan acara Pesta Budaya Seni Dagang dan Industri (Pedati) Xlll yang akan meningkatkan kunjungan wisata,” harapan Chairunnas.

Menurutnya, semua usaha yang dilakukan oleh Pemko Bukittinggi tidak terlepas dari salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya UMKM dan PAD Kota Bukittinggi.

*SKPD*

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bukittinggi Wahyu Bestari mengatakan, sedikit lagi Kota Bukittinggi akan memiliki tempat kuliner yang akomodatif dan representatif, sebagaimana maksud pembangunan infrastruktur stasiun lambuang ini adalah untuk menciptakan kawasan ekonomi baru.

“Stasiun lambuang ini merupakan sebuah fasilitas perdagangan yang akan menampung pedagang kuliner malam pada sekitaran Jalan M. Syafei,” kata Wahyu.

Menurutnya, dengan dipindahkannya pedagang yang saat ini berdagang pada badan jalan, kedalam fasilitas ini, tentunya akan dapat mewujudkan ketertiban umum dengan mengembalikan fungsi jalan M. Syafei sebagaimana peruntukannya dan sekaligus menjaga keindahan wajah kota.

Sejalan dengan itu semua nantinya akan ada multiplier efek yakni dapat menegaskan Bukittinggi sebagai kota wisata. (Alex)

Penulis: Alex Editor: Alex armanca
Exit mobile version