Berita  

Bantuan Mulai Mengalir: Banjir Bandang Luluh Lantahkan Sumbar

Sejumlah pengurus PRRG saat menyalurkan bantuan di jorong Pagu Pagu Nagari Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar, minggu 

BUKITTINGGI – Peristiwa naas banjir bandang yang melanda kampung kita pada Sabtu malam (11/5) lalu masih membekas dalam ingatan.

Ketua Jorong Pagu Pagu Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Peri Eka Putra, mengingatkan kembali kejadian tersebut saat menerima paket bantuan dari Persatuan Relawan Rumah Gadang (PRRG) Peduli Bencana pada Minggu (19/5/2024), di posko bencana setempat.

Peri Eka Putra menyampaikan bahwa di lokasi mereka berdiri, sebelumnya terdapat sebuah rumah yang hanyut terbawa arus deras, dengan lima anggota keluarga di dalamnya.

“Hingga hari ini, satu korban, M. Yusuf (17), belum diketemukan. Ibunya dan anggota keluarga lainnya ditemukan lebih dari 50 kilometer ke arah selatan di daerah Kayu Tanam. Keluarga besar telah merelakan, sambil menunggu informasi lanjut,” ungkapnya.

Nasib serupa dialami oleh Netri (64), yang menceritakan bahwa rumah di sebelah rumahnya juga hanyut terbawa arus, mengakibatkan pamannya, Dt. Rajo Lano (85), yang tinggal sendirian, kehilangan nyawa.

“Tingginya curah hujan yang melanda Sumatera Barat dalam sepekan terakhir telah menyebabkan galodo, banjir lahar dingin, dan longsor di berbagai wilayah,” kata koordinator PRRG se-Sumatera, S. Dt. Mangkuto Basa.

Bantuan yang disalurkan berupa alat dapur, baju, dan barang pecah belah. “Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak musibah,” ujar Mak Datuk, sapaan akrabnya.

Darnis Kamaruddin (Amai), salah satu pengurus PRRG, menyatakan, “Ini adalah bentuk kepedulian dari Relawan Rumah Gadang Bukittinggi terhadap saudara kita. Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi mereka. Marilah kita selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Sang Pencipta agar bencana tidak terjadi lagi.” ujarnya.

Nagari Pandai Sikek, yang dikenal sebagai penghasil kerajinan tenunan khas Sumatera Barat, berjarak sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi. (Alex)

Penulis: Alex Editor: Alex armanca