Berita  

Cerita Duka dan Istiqamah Seorang Nenek dan Cucunya Selamat dari Bencana

Tanah Datar – Sudah 18 hari berlalu sejak bencana galodo (banjir bandang) dan longsor melanda beberapa daerah di Tanah Datar. Kampung yang indah, asri, lingkungan bersahabat kental dengan nuansa islami tiba-tiba luluh lantah sekejap mata.

Rasa duka, haru, dan kesedihan masih terlihat jelas di wajah masyarakat yang menjadi korban saat disambangi oleh Persatuan Relawan Rumah Gadang (PRRG) Bukittinggi untuk penyaluran bantuan pada Rabu, 29 Mei 2024.

Duka dan Istiqamah

Seorang nenek bernama Adrizal (62) hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Allah saat bencana yang meluluhlantakkan kampung halamannya terjadi.

Bersama keluarganya, ia selamat tanpa membawa barang berharga apapun karena semuanya habis terbawa derasnya aliran banjir.

“Saya di rumah ketika bencana terjadi bersama suami dan dua orang cucu yang masih kecil. Hingga saat ini, hal itu masih teringat jelas,” ujarnya kepada media.

Beruntung, pada waktu yang tepat menantunya, Syafril (40), yang tinggal di desa sebelah datang dan langsung menyelamatkan mereka dengan menarik satu per satu ke tempat yang lebih tinggi.

“Syafril terus mengingatkan kami akan kekuasaan Sang Pencipta. Semuanya kami serahkan kepada Allah SWT,” tambah nenek Ad, warga Jorong Piliang, Nagari Limo Kaum, Tanah Datar.

Bantuan dari PRRG

Tokoh adat setempat, En Dt. Tan Pangulu, yang berkesempatan menerima bantuan dari PRRG, memanggil langsung semua warga yang terdampak bencana.

Ini adalah penyaluran bantuan yang keempat kalinya oleh PRRG, setelah sebelumnya mereka memberikan bantuan ke beberapa wilayah di Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat.

Pada hari ini, bantuan diserahkan ke Jorong Piliang, Jorong Jao, Jorong Panti, dan Jorong Tembok di Kabupaten Tanah Datar. Kabupaten ini, juga dikenal sebagai Luhak Nan Tuo, memiliki luas wilayah 133.600 hektar (1.336 kmĀ²) dan jumlah penduduk 374.431 jiwa pada tahun 2021.

Profil Kabupaten Tanah Datar

Tanah Datar merupakan daerah agraris dengan lebih dari 70% penduduknya bekerja di sektor pertanian, baik itu pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Kabupaten ini terdiri dari 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong, dengan ibu kota di Batusangkar.

Dalam suasana duka dan kesedihan yang mendalam, masyarakat Tanah Datar menunjukkan keteguhan dan kekuatan dalam menghadapi bencana. Bantuan terus berdatangan, dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu mereka bangkit kembali dan membangun kembali kehidupan mereka yang hancur akibat bencana.

(Pewarta: alex)