AGAM – Diskusi mengenai kinerja para relawan Palang Merah Indonesia (PMI) selama masa Darurat Tanggap Bencana (DTB) diberlakukan menjadi fokus utama demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya korban dan mereka yang terdampak bencana Galodo, banjir bandang, dan longsor di Agam.
Diskusi yang berlangsung di tenda pos pengungsian PMI di daerah Jorong Galuang pada Minggu (19/5/2024) malam ini berlangsung santai namun penuh makna.
Dalam diskusi tersebut hadir Ketua PMI Bukittinggi, H. Chairunnas, Ketua PMI Pasaman Barat yang juga Wakil Bupati Pasaman Barat, H. Risnawanto, SE, beserta kepala markasnya dan beberapa relawan lainnya.
Suasana mencair ketika secara bergantian mereka mengutarakan langkah-langkah atau program kerja PMI untuk mendukung upaya sosial kemanusiaan bagi masyarakat.
“Ketika sebuah sistem sudah terbentuk, maka hal ini akan menjadi mudah untuk kita laksanakan,” ujar Ketua PMI Pasaman Barat, H. Risnawanto, menekankan pentingnya sistem yang terstruktur dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Senada dengan Risnawanto, Ketua PMI Bukittinggi, H. Chairunnas, menegaskan pentingnya koordinasi dengan berbagai elemen, baik pemerintah maupun swasta.
“Sangatlah penting bagi kita untuk terus lakukan koordinasi dengan semua elemen baik pemerintah maupun swasta,” katanya.
Anton dari PMI Provinsi Sumbar juga menambahkan bahwa relawan PMI telah menuai pujian dari sejumlah masyarakat pasca bencana. Hal ini menunjukkan apresiasi terhadap kerja keras dan dedikasi para relawan di lapangan.
Diskusi singkat ini diharapkan dapat menjadi evaluasi serta motivasi bagi para relawan untuk terus meningkatkan kinerja mereka dalam melayani masyarakat yang terdampak bencana.
Kesimpulan yang dapat diambil dari diskusi ini menunjukkan komitmen kuat PMI dalam upaya kemanusiaan dan penanggulangan bencana di wilayah Agam dan sekitarnya. (Alex)