Kisah Pilu Warga Jorong Galuang Agam Saat Banjir Bandang Menerpa

- Redaksi

Sabtu, 18 Mei 2024 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poto: masjid jorong Galuang bersebelahan dengan rumah korban 

Jorong Galuang, Agam – Malam itu seharusnya menjadi malam yang tenang bagi Kak Em (60), seorang ibu yang baru saja selesai menunaikan shalat Isya. Mukena masih membalut tubuhnya ketika suara gemuruh air deras mulai terdengar, disertai gesekan keras antara batu-batu yang terbawa arus.

Kak Em duduk di lantai dua rumahnya ketika suara tersebut semakin mengkhawatirkan. Dengan perasaan cemas, ia memutuskan untuk melihat keluar melalui jendela rumahnya. Pemandangan yang ia saksikan sungguh mengerikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saat saya lihat ke bawah, semua rumah yang ada di sepanjang tepi aliran sungai sudah tidak ada lagi. Bahkan, sisa-sisa bangunan rumah sedikitpun tidak ada lagi. Semuanya rata dengan tanah,” ungkapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Ia melanjutkan ceritanya dengan suara yang bergetar, “Rumah yang berada di sebelah rumah saya, yang merupakan rumah saudara saya, Mimi, juga posisinya berada di tepi aliran sungai, juga rata dengan tanah.” ujarnya. Kak Em tinggal di rumah bersama dua orang cucu, anak, dan menantunya.

Seiring berjalannya waktu, tanah tempat rumah saudaranya berdiri dipenuhi dengan tumpukan sampah, kayu, dan satu rumpun kayu besar yang terbawa arus. Rumpun kayu besar itu terus-menerus diterjang air, terombang-ambing, dan sesekali membentur dinding rumahnya.

“Rumpun kayu besar itu terus diterjang air, terombang-ambing dan sesekali membentur dinding rumah saya. Alhamdulillah, saya dalam keadaan sadar saat itu,” ujarnya sambil berlinangan air mata, memandang ke langit-langit rumahnya, seakan mencari kekuatan dari Yang Maha Kuasa.

Dengan napas tersengal, ia mengatakan, “Mau rasanya lari keluar rumah tapi ndak bisa, air sudah membesar di mana-mana dan suara gelegar mengingatkan saya kepada yang Esa,” katanya. “Ampuni kami ya Allah.”

Malam itu menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya bencana banjir bandang yang melanda Jorong Galuang, Agam.

Kak Em, dengan segala keterbatasan dan ketakutannya, tetap bertahan di dalam rumah, berdoa agar bencana ini segera berlalu dan keluarganya selamat dari marabahaya.

Hingga banjir mulai surut, Alhamdulillah rumah Kak Em selamat dan tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Keberanian dan ketabahan Kak Em dalam menghadapi bencana ini menjadi inspirasi bagi warga lainnya di Jorong Galuang, Agam. (Jamgadangnews.com)

Berita Terkait

Peduli Sesama di Momen Kemerdekaan, Lapas Kelas II A Bukittinggi Salurkan Bantuan
PORSENI dalam Rangka ke‑80 HUT RI, Lapas Bukittinggi Gaungkan Semangat Kebersamaa
PMI Kota Bukittinggi Distribusikan 15.000 Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekerin
Reses Anggota DPRD Bukittinggi, Elfianis Upayakan Pelayanan Kesehatan Sesuai Tingkat Kesehatan Masyarakat
Duka di Tanah Nyariang, PMI Bukittinggi Cepat Tanggap Kebakaran
PMR SMA Negeri 1 Bukittinggi Gelar Kegiatan Donor Darah
Enam Warga Binaan Lapas Bukittinggi Ikuti Perkemahan Satya Dharma Bakti Pemasyarakatan 2025
PMI Bukittinggi Perkuat Layanan dan Transparansi UDD

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 21:53 WIB

Peduli Sesama di Momen Kemerdekaan, Lapas Kelas II A Bukittinggi Salurkan Bantuan

Selasa, 12 Agustus 2025 - 19:05 WIB

PORSENI dalam Rangka ke‑80 HUT RI, Lapas Bukittinggi Gaungkan Semangat Kebersamaa

Kamis, 7 Agustus 2025 - 03:09 WIB

PMI Kota Bukittinggi Distribusikan 15.000 Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekerin

Senin, 4 Agustus 2025 - 03:11 WIB

Reses Anggota DPRD Bukittinggi, Elfianis Upayakan Pelayanan Kesehatan Sesuai Tingkat Kesehatan Masyarakat

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:17 WIB

Duka di Tanah Nyariang, PMI Bukittinggi Cepat Tanggap Kebakaran

Berita Terbaru

Artikel

SESAL SEMALAM Part 2

Jumat, 8 Agu 2025 - 18:06 WIB