Bukittinggi – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pencegahan terhadap thalasemia, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS Patklin) Padang dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mengadakan kegiatan Skrining Thalasemia bertempat di Aula Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi pada, Jumat (29/11/2024). Program ini menargetkan 600 siswa SMA, SMK, dan sederajat di Kota Bukittinggi serta Kabupaten Agam.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Gubernur Sumatera Barat, Drs. Jasman, MM; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dr. Lila Yanwar, MARS; Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Feroza; serta Ketua PMI Bukittinggi, Chairunnas.
Ketua PDS Patklin Padang, Dr. Andri, Sp.PK, menekankan pentingnya deteksi dini dalam mencegah penyebaran thalasemia. Menurutnya, skrining genetik menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi risiko penyakit ini pada generasi muda, yang nantinya akan menjadi calon orang tua.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dr. Lila Yanwar, MARS, yang menegaskan bahwa skrining dan edukasi dapat membantu memutus rantai penyebaran thalasemia. Ketua PMI Bukittinggi, Chairunnas, juga menambahkan bahwa kolaborasi lintas instansi merupakan kunci keberhasilan program ini.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Fadrizal, SE, menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pembentukan karakter dan kesehatan generasi muda. Edukasi dan partisipasi pelajar dalam skrining menjadi langkah strategis untuk memastikan mereka memahami pentingnya pencegahan penyakit genetik.
Para peserta menunjukkan semangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Salah satu siswa mengungkapkan bahwa pengalaman ini memberinya wawasan baru tentang thalasemia dan cara pencegahannya.
Dengan sinergi antara berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih sehat sekaligus menekan angka risiko thalasemia di Sumatera Barat. Program ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya pencegahan penyakit genetik.