Peserta terdiri dari beberapa wilayah di Infonesia dan Malaysia, Sungapur dan Tanzania ( foto.Nas)
Agam, Jamgadangnews- Koto Gadang walk atau Pejalan nagari walk 2025 adalah acara olahraga jalan kaki yang digabungkan dengan wisata budaya di nagari Koto Gadang Agam Sumatera Barat. Acara ini melibatkan empat nagari di Kecamatan IV Koto serta diikuti oleh putri Proklamator Bung Hatta, Meuthia Hatta, dan Halida Hatta. Dimulai start pukul 7.30 WIB, didepan Kantor Balai Adat Koto Gadang. Kabupaten Agam, Minggu 22 Juni 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tokoh Pemuda, dan panitia pelaksana Nagari walk 2025, Ramlan Gazali, mengatakan, kegiatan ini bertema “Moving Forward Together”. sudah dua kali digelar yang pertama pada 2024 lalu, untuk 2025 merupakan gelaran kedua setelah Januari 2025.
“Bertujuan untuk event nasional, akan menjadi agenda tahunan untuk Sumatera Barat khususnya dengan memperlihatkan aset kekayaan nagari,” ujarnya.
Menurutnya, nagari Koto Gadang dikenal dengan kelahiran tokoh pahlawan kemerdekaan seperti, Roehana Kudus, Sutan Syahrir dan H. Agus Salim. Mereka itu selama masa pejuang kemerdekaan berinteraksi dengan Bung Hatta di salah satu rumah tua di Koto Gadang.

Dijelaskan Ramlan, yang didampingi Ketua Pelaksana, Jurian Andika, kategori Pejalan Nagari Walk adalah, 5 Km, bagi orang-orang yang kekuatannya terbatas,10 Km, untuk daerah dipinghiran perbatasan Koto Gadang dan 20 Km akan lebih luas lagi menempuh jalur hutan.
“Peserta sudah terdaftar secara umum 500 orang terdiri berbagai provinsi, seperti Sumbar, Jabodetabek bahkan ada dari Malaysia, Tanzania dan Jerman,” ungkapnya.
Disamping peserta jalan kaki melakukan olahraga panitia juga menyediakan bazar makanan disekitar tempat acara, tak lupa juga para ibu-ibu menyediakan makan siang ala Koto Gadang seperti gulai itiak lado hijau di rumah Glori UMKM,ditambah makanan spesifik Koto Gadang seperti kue Koja dan kue Tampalang serta melihat yayasan kerajinan Amai Setia.

“Kita support acara ini betul-betul sukses dan bisa dinikmati oleh peserta yang datang. Jalan sehat diapresiasi dalam bentuk piagam, doorprize, dan hiburan. bentuk kompetisi ditargetkan akan kita lakukan dan memberikan yang terbaik,” pungkasnya.
Sementara itu, Meutia Hatta, mengaku senang dan bangga menikmati jalan kaki di nagari Koto Gadang. Sebab merupakan Koto/nagari pariwisata yang istimewa.
“Saya punya harapan kedepan, bagaimana anak-anak muda untuk terus memelihara apa yang diwarisi (budaya) orang tua, boleh memperkaya tapi dengan tidak menghilangkan ciri khas budaya itu sendiri,” ucapnya. (**)
Editor : Khairunas