Bukittinggi, Jamgadangnews- (19/6) – Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga dan membangun lingkungan yang ramah perempuan dan anak, P2TP2A Provinsi Sumatera Barat bersama P2TP2A Kota Bukittinggi, Bundo Kanduang, dan DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat menggelar Dialog Interaktif Penguatan Ketahanan Keluarga di wilayah terdampak.
Kegiatan ini juga berkaitan dengan peluncuran Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) sebagai komitmen bersama mewujudkan masyarakat inklusif dan bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, bertempat di Hotel Bunda Jalan Ahmad Karim Nomor 17 Bukittinggi.
Perwakilan P2TP2A Provinsi Sumatera Barat Quartita Evari Hamdani,SKM.MM dalam paparannya menekankan, pentingnya membangun ketahanan keluarga melalui lima pilar utama spiritualitas dan nilai moral, keterikatan emosional, keseimbangan fungsi keluarga, ketangguhan dalam krisis, serta kemandirian ekonomi dan fungsi produktif. Kelima unsur tersebut menjadi pondasi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Bundo Kanduang Kota Bukittinggi menyoroti peran penting perempuan sebagai pendidik pertama di dalam rumah. Ia mengajak seluruh ibu-ibu untuk terus menanamkan nilai kearifan lokal seperti gotong royong, kebersamaan, dan pendidikan karakter kepada generasi muda. Menurutnya, kearifan lokal bukan hanya warisan budaya, tetapi juga kekuatan moral untuk membentuk keluarga dan masyarakat yang tangguh.
Pada kesempatan yang sama, Desra Elena,SKM.MKM Kabid PHPA DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat secara resmi meluncurkan Ruang Bersama Merah Putih (RBMP). Ruang ini menjadi simbol dan sarana kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan lingkungan yang aman, setara, dan inklusif bagi perempuan dan anak. “RBMP bukan sekadar ruang fisik, tetapi ruang gerakan bersama yang mengedepankan keadilan, perlindungan, dan pemberdayaan,” ujarnya.
Melengkapi hal tersebut, Kabid P2TP2A Kota Bukittinggi, perwakilan P2TP2A Bukittinggi Nauli Handayani,SKM.,M,Si menegaskan bahwa Bukittinggi memiliki potensi strategis dalam mendukung implementasi RBMP, baik dari segi kesiapan masyarakat, komitmen pemerintah daerah, maupun kekuatan lembaga adat dan sosial yang telah terbangun selama ini.
“Kolaborasi yang sudah terbentuk antara pemerintah, masyarakat adat, organisasi perempuan, dan generasi muda adalah kekuatan besar kita. Maka RBMP di Bukittinggi bukan hanya memungkinkan, tetapi sangat relevan untuk kita lanjutkan dengan langkah konkret melalui Rencana Tindak Lanjut (RTL),” terang Nauli
Ia menambahkan bahwa ke depan, P2TP2A Kota Bukittinggi dalam menciptakan kan Bukittinggi gemilang.
“Pembangunan ketahanan keluarga dan perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan sekadar program, tapi sebuah panggilan kemanusiaan. Melalui Ruang Bersama Merah Putih, kita ingin menghadirkan tempat yang aman, inklusif, dan penuh empati—di mana perempuan dan anak mendapatkan perlindungan, pemulihan, dan penguatan secara berkelanjutan.”
“Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis menjadi kunci dalam mewujudkan ruang ini. Tidak ada pembangunan yang berhasil tanpa memastikan perempuan dan anak terlindungi. Mari kita ciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak serta pemberdayaan perempuan secara utuh.” jelasnya.
“Kami di P2TP2A berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai lembaga perlindungan, tetapi juga sebagai sahabat dan penjaga harapan. Bukittinggi dan seluruh Sumatera Barat punya potensi luar biasa untuk menjadi pionir dalam membangun lingkungan ramah perempuan dan anak -anak kita mulai dari ruang bersama ini.”tutupnya.
Penulis : Eri JM
Editor : TeamJG