Pondok Pesantren Sumatera Thawalib laksanakan donor darah. (EJ)
Agam, Jamgadangnews-(16/6) Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek kembali menggelar aksi donor darah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Bukittinggi, kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (16/6) sejak pukul 09.00 WIB, di lingkungan pesantren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Donor darah ini disambut antusias oleh para santri dan Civitas pesantren. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok, H. Muhammad Zaki Munawar, Lc, yang menegaskan bahwa donor darah bukan hanya amal sosial, tetapi juga bentuk ibadah dan manifestasi nyata dari ajaran Islam tentang kemanusiaan.
“Donor darah adalah ibadah dan amal kebajikan. Ia mengajarkan kepedulian, walaupun penerima darah tidak kita kenal. Dengan setetes darah, kita bisa menyelamatkan nyawa. Ini bentuk nyata pengamalan nilai-nilai Islam yang ingin kita tanamkan kepada santri,” ujar Ustadz Zaki.
Pelaksanaan kegiatan di lapangan melibatkan Satuan Kesehatan dan Kesiapsiagaan Remaja (KKR) serta Poskestren. Mereka aktif menyosialisasikan pentingnya donor darah kepada para santri yang memenuhi syarat secara usia dan kesehatan.
“Kita sudah persiapkan kegiatan ini jauh hari, disampaikan secara resmi kepada para santri agar mereka memahami bahwa donor darah adalah bagian dari amal mulia. Saya sendiri ikut diperiksa sebagai calon pendonor, meski tidak lolos karena kendala kesehatan. Namun semangatnya tetap saya dukung,” tambahnya.
Ustadz Zaki juga berharap agar kegiatan ini tidak berhenti di satu titik. Dengan adanya kampus 2 dan kampus 3 di luar kota, ia membuka peluang untuk memperluas cakupan pelaksanaan donor darah ke lebih banyak santri.
“Kegiatan seperti ini bisa kita lakukan saat waktu bebas seperti class meeting atau ketika tidak ada kegiatan belajar. Kami mohon PMI bisa terus bersinergi bersama kami,” ucapnya.
Sementara, Kepala UDD PMI Kota Bukittinggi, dr. Herijon, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dari pihak pesantren dalam menyukseskan kegiatan kemanusiaan ini.
Pondok Pesantren Parabek menunjukkan bahwa lembaga pendidikan agama juga bisa menjadi pelopor dalam gerakan donor darah.
” Ini bukan hanya membantu menjaga stok darah yang aman, tapi juga menjadi edukasi penting bagi generasi muda bahwa donor darah itu ibadah, sosial, dan sehat,” ucap dr. Herijon.
Ia menambahkan, bahwa donor darah memberikan manfaat besar, baik bagi penerima maupun pendonor itu sendiri. “Kesehatan peredaran darah bisa lebih terjaga, tubuh jadi lebih segar, dan kita juga bisa memantau kondisi kesehatan lewat proses screening sebelum donor. Ini bagian dari gaya hidup sehat,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Herijon menyebutkan bahwa kegiatan ini juga mendukung program Ketua PMI Kota Bukittinggi, H. Chairunnas, dalam menjaga ketersediaan darah di wilayah tersebut.
Dengan penuh semangat, para santri yang telah cukup umur dan memenuhi kriteria kesehatan ikut serta dalam kegiatan ini. Sinergi antara pesantren dan PMI menjadi contoh ideal bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan bisa berjalan seiring.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menginspirasi lembaga-lembaga pendidikan lain untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari pembelajaran karakter dan ibadah sosial,” tutupnya.
Penulis : Eri JM
Editor : Team JG
Sumber Berita: PMI Bukittinggi