Kepala SMK Model Pembina Bangsa Bukittinggi, Ir. H. Zardoni. ( doc z)
Bukittinggi, Jamgadangnews- Berdirinya SMK Pembina Bangsa Bukittinggi pada tahun 1998 dilatar belakangi dengan keterbatasan daya tampung SMK Negeri yang ada di Bukittinggi, yang sebelumnya bernama SMEA Pembina Bangsa yang berdiri sejak 1978. Tahun ajaran baru ini menerima pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru ( SPMB) gelombang ke tiga dari 16 Juni sampai Juli 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semakin banyaknya peminat yang ingin belajar di SMK PB Bukittinggi, maka sekolah ini membuka jurusan baru seperti, Akuntansi, Teknik komputer, teknik otomotif sepeda motor, teknik Broadcasting Televisi, jurusan Perbankan dan Perhotelan, Tata Boga, pariwisata yang mencakup kuliner dan hotel serta Multi Media,” ujar Kepala SMK Pembina Bangsa, Ir. Zardoni di kantornya Senin (30/6/2025).

Ia menyebutkan, sesuai dengan Peraturan Kementerian , kesetaraan antara SMK Negeri dan swasta adalah sama. Baik dari segi mutu maupun tamatan yang dihasilkan. SMK Pembina Bangsa merupakan salah satu sekolah Model yang ada di Bukittinggi Sumbar dan sudah banyak meraih prestasi baik tingkat daerah maupun nasional. Salahsatunya juara LKS Bahasa Jepang, Mandarin, Jerman Tingkat Nasional di Semarang.
Zardoni berharap PPDB atau SPMB untuk Tahun Pelajaran 2025/ 2026 ini berjalan dengan baik dan lancar. ” Kita masih menerima siswa baru pada gelombang ke-3, komitmen dan mutu adalah tujuan utama kami,” terangnya.
Sementara, sekretaris Yayasan Pendidikan Pembina Bangsa, Zulmiras, menjelaskan, sekolah ini berdiri sudah cukup lama dan sudah berpengalaman di bidang pendidikan baik itu sarana prasarana maupun tenaga pendidiknya. Ada 8 ruangan belajar (runbel) , setiap satu kompetensi membutuhkan satu runbel (36 orang) dengan daya tampung sekitar 19 kelas.

Ia menambahkan, SMK Pembina Bangsa yang beralamat di Jalan. Syech Djamil Jambek Nomor. 33 Bukittinggi sudah menjalin kerjasama (MoU) dengan dunia usaha/ industri dan Perguruan Tinggi antara lain, PT.Telkom Indonesia, PT.Semen Padang, Politeknik Padang, PT. Caltex, Unand, UNP dan Industri Malaysia, Taiwan, Singapore, dan lain-lain.
“Untuk mencari kwalitas sekolah, tidak harus selalu mendahulukan untuk masuk ke negeri. Daya tampung peminat antara swasta dan negeri sudah sebanding,” pungkasnya.(**)
Editor : Khairunas
Sumber Berita: SMK PB Bukittinggi.