BUKITTINGGI, Jamgadangnews ( 23/7) – Cuaca panas yang berkepanjangan dan musim kemarau ekstrem dinilai menjadi faktor utama meningkatnya risiko kebakaran, baik di pemukiman maupun di lahan terbuka.
Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, menyampaikan bahwa sebagian besar kebakaran yang terjadi disebabkan oleh faktor kelalaian, seperti penggunaan kompor gas tanpa pengawasan, instalasi listrik yang tidak aman, hingga kebiasaan membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan.
“Cuaca semakin panas dan kering. Dalam kondisi seperti ini, api sangat mudah menyebar. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam aktivitas yang melibatkan api dan listrik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PMI Bukittinggi menyatakan kesiapan untuk mendukung tugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam penanganan kebakaran, khususnya dalam memberikan layanan pertolongan pertama kepada petugas maupun masyarakat yang terdampak.
“Kami kerap menemukan petugas damkar dan warga yang terluka saat kejadian, seperti tertusuk paku, seng, atau mengalami syok. PMI siap memberikan penanganan darurat di lokasi,” tambahnya.
Sebagai bagian dari jaringan PMI Sumatera Barat, PMI Bukittinggi juga diberi mandat untuk mendistribusikan bantuan darurat kepada korban kebakaran di wilayah Bukittinggi dan Agam Timur. Bantuan yang disalurkan meliputi peralatan mandi, pakaian, perlengkapan memasak, terpal, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Bantuan ini bersifat sementara untuk membantu korban pada masa-masa awal setelah bencana,” jelas Ahmad Jais.
PMI Kota Bukittinggi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap potensi kebakaran di lingkungan sekitar, serta segera menghubungi pihak berwenang apabila terjadi kondisi darurat (**)
Penulis : Team/ EP
Editor : Khairunas