PENANTIAN Part 2

- Redaksi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senja mulai Merayap menuju malam nan sunyi, perempuan muda tersebut, kelihatan gelisah, di pandangi bintang di langit, seakan ingin bertanya dengan apa yang dirasa saat ini, dada berdebar keras, di langkah kan kaki menuju jendela yang masih terbuka, dia mencoba mencari tau , ada apa gerangan di luar sana, namun,” tidak terlihat ada yang aneh di halaman serta jalan di depan rumah.

Dia segera menutup pintu jendela rumah, Namaun ketika tangan itu meraih pintu, mata nya tertuju pada sosok tubuh laki-laki, sepertinya sudah di kenal, mungkin lama mungkin jelas terlihat, ketika laki laki itu menuju halaman rumah.

Ah,” laki laki itu adalah suami yang pernah hadir di mimpi nya , yang telah pergi meninggalkan keluarga kecil, juga telah meninggal kan segores luka yang tak kelihatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan terbata bata laki-laki yang kelihatan lusuh itu, bersujud di pintu rumah. Sambil memandang istri dengan tatapan memelas, dengan perasaan campur aduk, sang istri lalu melangkah kan kaki kejenjang rumah, tanpa bersuara sedikitpun.

Di tatap wajah laki-laki itu dengan penuh perasaan iba dan kasihan, dia tak menangis, juga tak menunjukkan rasa marah, perlahan dia usap muka dan rambut yang Kumal tak beraturan dengan penuh rasa sayang.

Tanpa di sangka samasekali, dengan tiba tiba saja dia peluk erat kedua kaki sang istri, sambil berucap, mau kah kamu memaafkan aku, ? aku memang telah berbuat salah terhadap dirimu dan anak kita, sang istri terenyuh, ketika di lihat , laki2 yang dulunya tegap, dan kekar, kini menangis di telapak kaki sang istri, bersujud meminta maaf, menangis memohon belas kasihan.

Dengan mengangguk kecil perempuan muda itu mengusap air mata di pipi suami tercinta, dan ,” berkata aku maafkan semua kesalahan yang pernah kamu perbuat terhadap aku dan juga anak mu.

Dengan agak ragu suami bangkit berdiri, menatap mata istri, antara percaya dan tidak dengan kata yang keluar dari mulut nya, dengan merentangkan kedua tangan nya, sang istri memeluk erat sang suami, dengan penuh rasa rindu, tanpa ada rasa benci.

Mereka saling berpelukan, melepas kerinduan yang selama ini terpendam,tanpa di sadari, seorang anak kecil ,rupanya melihat dan menyaksikan semua percakapan kedua orang tua yang sudah terpisah sekian lama.

Anak bocah tersebut tak mengeluarkan suara, namun,” air mata jatuh membasahi pipi nan putih mulus, perlahan di hampiri ibu dan bapak, dia panggil papa, dan,” mereka saling berpelukan, sungguh pertemuan yang sangat mengharukan.

Perlahan, si istri berucap pada sang suami, jangan pernah lagi meninggal kami, lupakan semua yang telah berlalu, mari kita bangun kembali rumah tangga yang lebih baik lagi, suka dan duka aku akan tetap menemani mu, demi untuk bisa memberikan kebahagiaan untuk anak kita.

Mimpi nya semalam telah menjadi kenyataan, dan,” dia tidak tak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya, hanya maut lah yang akan memisahkan, berjanji erat sampai tua ,akan selalu bersama ber bimbing tangan sampai ajal menjemput.

Bukittinggi, 19 Agustus 2025

Penulis : Eri Piliang

Berita Terkait

SESAL SEMALAM Part 3
Jejak Ketulusan di Sudut Kota
SESAL SEMALAM Part 2
SESAL SEMALAM
JERUJI PENYESALAN
Saat Malam Terakhir
WAKTU YANG TERLEWAT
P­ENANTIAN

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:35 WIB

PENANTIAN Part 2

Selasa, 19 Agustus 2025 - 04:14 WIB

SESAL SEMALAM Part 3

Selasa, 19 Agustus 2025 - 04:04 WIB

Jejak Ketulusan di Sudut Kota

Jumat, 8 Agustus 2025 - 18:06 WIB

SESAL SEMALAM Part 2

Senin, 4 Agustus 2025 - 09:13 WIB

SESAL SEMALAM

Berita Terbaru

Artikel

PENANTIAN Part 2

Rabu, 20 Agu 2025 - 09:35 WIB

Artikel

SESAL SEMALAM Part 3

Selasa, 19 Agu 2025 - 04:14 WIB

Artikel

Jejak Ketulusan di Sudut Kota

Selasa, 19 Agu 2025 - 04:04 WIB