Sesal Yang Terlambat

- Redaksi

Sabtu, 6 September 2025 - 15:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto siluet (Google)

Bukittinggi, 5 September 2025

Kini kau menyesali semua yang telah kau tinggalkan, datang mu sangat terlambat, hati yang dulu pernah kau isi, kini telah diisi oleh orang lain, maaf,”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hanya kata maaf yang terucap dari mulut laki laki tersebut, senyumnya pun kelihatan kurang bersahabat dengan kedatangan sang mantan istri, dulu,’ begitu tega nya kamu berkata hal yang tak seharusnya Kamu jadikan sebagai alasan, Dengan segala kekurangan yang ada padaku.

Sungguh kata yang sangat menyakitkan, siapapun mungkin tak ingin mendengar kata yang pernah terucap dari bibir mu, kata yang begitu membekas di hati, meninggalkan bekas luka yang dalam.

Ceraikan aku.
Aku hanya bisa tersenyum lesu, mendengar kata- kata dari mu, sebagai seorang laki-laki, aku tak mau kelihatan lemah di hadapan mu, aku berusaha tegar mendengar semua perkataan yang meluncur mulus begitu saja dari mulut mu.

Dan,” kini kau datang padaku dengan membawa semua sesal di hati, ingin kembali hidup bersama baik suka maupun duka, akan kita rajut kembali benang emas yang telah kusut, ntuk memulai hidup baru.

Maaf,” siapa pun mungkin tak ingin mengulang kembali pada masa2 indah dulu, mengapa,? Karena hati ku kini telah menjadi milik orang lain, pergi lah kau kembali ke pangkuan orang yang dulu sangat memuji kecantikan mu.

Dia Begitu perhatian terhadap dirimu, melebihi perhatian ku pada mu walau pun kita telah menjalani bahtera rumah tangga sekian lama namun,” tak menjamin cinta dan kasih kan bertahan lama, karena badai datang secara tiba-tiba, menghancurkan semua yang telah tertata dengan rapih.

Sang mantan menangis tersedu mendengar semua perkataan dari mantan sang suami, dia sangat lah terkejut mendengar penuturan , kalau hati yang pernah diisi dengan namanya, kini, telah di ganti oleh nama orang lain.

Perlahan laki-laki itu menutup pintu rumah, seraya berkata dengan sedikit lembut, pulanglah, temui dia kembali’ dia yang telah merebut hatimu.

Dan,” biarkan aku kini hidup, dengan kehidupan yang baru, dengan langkah lesu sang mantan berjalan meninggalkan rumah yang dulu pernah menjadi saksi kisah kasih bersama, air mata jatuh membasahi pipi nan putih mulus, Keringat bercucuran dari dahi.

Sang mantan suami mengintip dari balik pintu, dia lihat wanita muda itu menangis sambil sesekali melihat kebelakang, berharap mantan suami memanggil nya kembali, namun,” semua sia- sia.

Sedangkan orang yang telah merebut hati nya pun telah pergi entah kemana, hilang bak di telan bumi, tiada kata perpisahan, tak ada kata selamat tinggal, lengkap sudah deritaku.

Penulis : Eri Piliang

Berita Terkait

Pejuang Keluarga
WAKTU MENJELANG
Jejak Kebersamaan dalam Putaran Waktu
PENANTIAN Part 2
SESAL SEMALAM Part 3
Jejak Ketulusan di Sudut Kota
SESAL SEMALAM Part 2
SESAL SEMALAM

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 15:51 WIB

Sesal Yang Terlambat

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:28 WIB

Pejuang Keluarga

Kamis, 28 Agustus 2025 - 09:22 WIB

WAKTU MENJELANG

Selasa, 26 Agustus 2025 - 08:50 WIB

Jejak Kebersamaan dalam Putaran Waktu

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:35 WIB

PENANTIAN Part 2

Berita Terbaru

Artikel

Sesal Yang Terlambat

Sabtu, 6 Sep 2025 - 15:51 WIB