Jamgadang,news, Bukittinggi — Dalam upaya memperkuat pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimaswat) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi Hasanuddin Harahap bersama jajaran melakukan koordinasi ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi pada Jum’at, 7 November 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin sinergi dan memperkuat kerja sama dalam pengembangan Pesantren Nurul Huda yang menjadi pusat kegiatan pembinaan rohani di dalam Lapas.
Melalui koordinasi ini, Lapas Bukittinggi berkomitmen meningkatkan kualitas pembelajaran agama dan memperluas peran pesantren sebagai wadah pembinaan moral dan spiritual bagi WBP.
Kasubsi Bimaswat menyampaikan bahwa keberadaan Pesantren Nurul Huda bukan sekadar sarana pendidikan agama, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses pembinaan mental dan karakter WBP agar kelak dapat kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu dan akhlak yang baik.
“Kami berharap dukungan dan pendampingan dari Kemenag terus berlanjut, sehingga pembinaan keagamaan di Lapas Bukittinggi semakin berkualitas dan berdaya guna,” ujarnya.
Pihak Kemenag Bukittinggi menyambut baik upaya tersebut dan menyatakan kesiapan untuk terus bersinergi dalam kegiatan pembinaan keagamaan, termasuk pelatihan, kajian, dan sertifikasi bagi para santri warga binaan.
Melalui sinergi ini, diharapkan Lapas Bukittinggi dapat terus menjadi role model dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan yang humanis, edukatif, dan berkelanjutan di lingkungan pemasyarakatan.
Penulis : Eri piliang
Editor : Yopiherdiansyah






