Bukittinggi, Jamgadangnews- Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial mewarnai Musyawarah Besar (Mubes) organisasi Sempe Salingka Boekik (SSB) angkatan 1989-1990, Minggu (16/6/225). Bertempat di halaman Kantor Wali Kota Bukittinggi lama, kawasan Belakang Balok. Anggota SSB 890 berkumpul bukan hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga beraksi kemanusiaan melalui kegiatan donor darah bersama PMI Kota Bukittinggi.
SSB 89-90 merupakan wadah alumni lulusan SMP se-Salingka Bukik, Bukittinggi, yang selama ini aktif menjalin hubungan antar anggota sekaligus menjalankan program-program sosial. Dalam Mubes tahun ini, donor darah menjadi agenda utama yang mendapat antusiasme tinggi dari para peserta.
Ketua Umum SSB 89-90, Yerry Amiruddin, SE, Dt. Rangkayo Batuah, menegaskan bahwa aksi donor darah ini bukan sekadar pelengkap acara, melainkan wujud nyata komitmen organisasi untuk terus hadir bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

darah (EJM)
“Kami ingin Mubes ini tidak hanya menjadi ajang kumpul nostalgia, tetapi juga membawa manfaat bagi orang lain. Karena itu, donor darah kami masukkan sebagai salah satu program inti. Insyaallah ke depan akan jadi agenda tetap SSB,” ungkapnya.
Yerry mengapresiasi kehadiran lebih dari 100 anggota yang siap mendonorkan darahnya. Meski tidak semua bisa berdonor karena alasan kesehatan dan teknis, namun semangat berbagi tetap terasa kuat.
“Antusiasme kawan-kawan sangat luar biasa. Walau ada yang tidak bisa donor, niat untuk berpartisipasi tetap tinggi. Kami juga mengapresiasi PMI yang hadir dengan layanan donor darah mobile, ini sangat membantu masyarakat yang ingin berdonor,” ujarnya lagi.
Hal senada disampaikan oleh Joni Feri, salah satu penggagas awal terbentuknya SSB 89-90 dan alumni SMPN 1 Bukittinggi. Ia menyebut donor darah telah menjadi tradisi sejak awal berdirinya organisasi ini pada tahun 2017.
“Kegiatan pertama kami saat itu juga donor darah. Dan hari ini, kami ulang kembali sebagai bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat. Meski usia anggota sudah rata-rata 51 sampai 52 tahun, tapi banyak yang masih rutin donor. Mudah-mudahan bisa membantu stok darah di PMI,” kata Joni.
Ia menjelaskan, dengan jumlah peserta sekitar 100 orang, SSB menargetkan minimal 25 persen dari peserta dapat mendonorkan darahnya hari ini.
Disampaikan, tidak muluk-muluk, yang penting ada yang rutin dan ada pula yang terinspirasi untuk mulai berdonor. Yang jelas, ini bukti bahwa organisasi bukan hanya untuk nostalgia, tapi juga bermanfaat bagi orang banyak.
Kegiatan ini juga menjadi momentum pergantian kepengurusan. Yerry Amiruddin resmi dipercaya melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi. Menurut Joni, pengurus baru diharapkan mampu memperkuat arah sosial kemasyarakatan SSB 89-90 ke depannya.
“SSB adalah organisasi sosial. Kita ingin keberadaan kami tidak hanya dirasakan oleh alumni, tapi juga oleh masyarakat luas.” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bukittinggi, dr. Herijon, M.Kes, mewakili Ketua Ketua PMI Kota Bukittinggi, H. Chairunnas, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kemanusiaan yang digagas para alumni.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Donor darah adalah bentuk kepedulian tertinggi terhadap sesama. Setetes darah yang diberikan bisa menyelamatkan satu nyawa. Ini bukan hal kecil, dan alumni SSB 89-90 menunjukkan contoh yang sangat baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, keterlibatan komunitas seperti SSB sangat penting dalam menjaga ketersediaan darah di Kota Bukittinggi.
“PMI tentu tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh kolaborasi dari semua elemen masyarakat, termasuk komunitas alumni. Apalagi donor darah ini aman, menyehatkan, dan sangat mulia. Semoga semakin banyak organisasi mengikuti jejak SSB 89-90.” urainya.
Melalui kegiatan ini, SSB 89-90 tak hanya mempererat tali silaturahmi lintas angkatan, tetapi juga menyampaikan pesan kuat: bahwa berbagi itu tidak mengenal usia dan kebersamaan bisa menjadi jembatan menuju aksi nyata untuk kemanusiaan.
Penulis : Eri JM
Editor : Khairunas