Payakumbuh, Jamgadangnews — KSR PMI Unit Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh menyelenggarakan Volunteer Camp pada 27 hingga 29 Juni 2025, bertempat di kampus mereka. Kegiatan ini menjadi bagian dari proses penguatan kapasitas relawan dalam bidang pertolongan pertama dan pelayanan kesehatan.
Dr. Hendra Alfi, S.P., M.P., selaku Pembina KSR PMI Unit Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, menjelaskan bahwa Volunteer Camp atau Korps Sukarela, merupakan bentuk diklat lanjutan yang dirancang untuk memperkuat kesiapan relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan.
“Kegiatan ini kami kemas dalam bentuk Volunteer Camp, yang berfokus pada pendalaman materi pertolongan pertama. Sebelumnya, relawan telah mendapatkan bekal dasar dalam Diklatsar, dan kini kami ingin lebih memantapkannya agar mereka memiliki keterampilan yang lebih kuat saat memberikan pelayanan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebut, pelatihan ini menjadi bagian dari agenda kemahasiswaan untuk mempersiapkan relawan mendampingi berbagai kegiatan penting kampus, seperti pelatihan pembinaan mental dan fisik serta kedisiplinan di Secata B Padang Panjang, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), hingga bakti sosial mahasiswa yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2025.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga diperuntukkan sebagai bekal bagi relawan yang setiap hari menjalankan tugas pelayanan kesehatan melalui Posko Klinik di lingkungan kampus. “Dengan penguatan materi ini, kita harapkan mereka mampu memberikan layanan pertolongan pertama secara maksimal dalam keseharian di Politeknik,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa meskipun materi bersifat serius, namun Volunteer Camp dikemas secara menarik dengan selingan kegiatan menyenangkan untuk memperkuat semangat kebersamaan dan kerelawanan. “Tidak melulu serius, tapi juga fun. Ini penting agar semangat relawan tetap terjaga,” ujarnya.
Adapun materi yang diberikan mencakup asesmen korban atau pasien, penanganan trauma, bantuan hidup dasar (BHD), penanganan shock, pendarahan, cedera jaringan lunak, evakuasi pasien, penggunaan oksigen medis, hingga teknik evakuasi ke dan dari ambulans. Materi juga mencakup penanganan kondisi histeria dan kedaruratan medis lain, dengan improvisasi dari para fasilitator agar materi tetap relevan dan aplikatif di lapangan.
Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif yang sangat penting, mengingat setiap tahun KSR PMI Unit Politeknik Pertanian selalu menjadi tim medis utama dalam kegiatan kemahasiswaan di Secata B Padang Panjang.
“Mulai dari Jumat sampai Minggu, relawan kita diminta oleh pihak kampus untuk mengikuti refresh materi pertolongan pertama dan pelayanan kesehatan, termasuk manajemen ambulans. Karena setiap tahun mereka rutin mengikuti kegiatan kemahasiswaan besar, dan KSR inilah yang bertugas sebagai tim medis utama,” terang Ahmad Jais.
Menurutnya, pelatihan ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kesiapan logistik relawan, termasuk ketersediaan obat-obatan, peralatan medis, dan perlengkapan lain yang akan dibawa ke lokasi kegiatan. Ia menegaskan bahwa sejak keberadaan KSR PMI Unit Politeknik, peran PMI Kota Bukittinggi kini lebih difokuskan pada pembinaan dan penyegaran materi.
“Dulu kami yang membuka pos layanan di sana. Sekarang, sejak KSR Unit Politeknik berdiri di bawah binaan kami, mereka sudah bisa mandiri, dan kita cukup melakukan pelatihan penyegaran seperti ini,” ulasnya.
Ahmad Jais berharap, pelatihan seperti ini tidak hanya dilakukan menjelang kegiatan besar, tetapi menjadi agenda rutin agar para relawan selalu dalam kondisi siap pakai, bukan hanya refresh saat ada agenda, tapi jadwal pelatihan rutin mereka terprogram. Sehingga kapan pun dibutuhkan, mereka sudah siap.(**)
Penulis : Eri JM
Editor : Khairunas