Indeks
Berita  

Sarasah Sonsang Festival, Marfendi: Jadi Peserta Memancing Baluik, Mengenang Waktu Kecil Dulu

Jamgadangnews.com,- Agam. “Saya memberikan apresiasi kegiatan kearifan lokal ini. Saya jadi peserta memancing baluik ini. Mengenang waktu kecil dulu,” ujar Marfendi Maad , Wakil Walikota Bukittinggi, usai memancing belut di Sarasah Sonsang Festival (SSF), Rabu (26/4/2023).

Marfendi tidak sia-sia jadi peserta, berhasil memancing beberapa ekor baluik sawah yang cukup besar. lepaslah kepuasaan dan ketawanya.

Festival Sarasah Sonsang, Dari Memancing Belut Hingga Paju Rakit.

Catatan Mursyid Sonsang , Wartawan Senior, Pendiri dan Pembina JMSI Pusat.

Sonsang salah satu jorong yang terletak di Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Berjarak sekitar 8 km dari Kota Bukittinggi.

Jorong Sonsang dikelilingi barisan bukit-bukit dan hamparan sawah. Dipinggir bukit ada objek wisata berupa embung yang bernama Tirtasari dan Air Terjun 12 Tingkat. Objek wisata ini cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal.

Kehadiran objek wisata ini cukup berarti bagi warga Sonsang membantu perekonomian masyarakat dari penjualan, parkir dan penginapan. Hanya saja belum ada warga yang menjual oleh-oleh khas daerah ini.

Agar wisatawan yang datang tidak hanya menikmati objek wisata yang telah ada selama liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 ini digelar Sarasah Sonsang Festival (SSF) dari tanggal 23 – 30 April 2023 dengan berbagai kegiatan, seperti memancing belut pacu rakit, trabas motor ke kebun, wisuda hafalan Alquran dan MTQ.

Menurut Akmal Yusmar, Penggagas SSF, ini untuk memeriahkan Idul Fitri yang menyelaraskan dengan masa liburan dan menghidupkan kembali tradisi lama yang sangat peduli dengan lingkungan.

“Seperti kebiasaan orang Minangkabau pulang kampuang dari rantau dengan membawa anaknya, mereka lahir di rantau. Tidak mengenal tradisi yang pernah dilakukan bapaknya dahulu,” jelas Akmal yang juga konsultan wisata dan komunikasi digital ini.

memancing contohnya belut di sawah, kalau bahasa Sonsangnya mangili baluik. Dulu masyarakat Sonsang memiliki tradisi ini. Biasanya dilakukan saat menanam padi sampai padi menghijau berumur satu bulan.
Pada saat ini belut membuat lubang di dalam pematang.

Mata pancingnya dibuat sendiri dengan membengkokkan jari jari sepeda dan dikikir ujungnya agar tajam. Kemudian kedinginan dengan tali yang dijalin. Tali terbuat dari pelapah pisang.

Umpan yang sangat disenangi belut adalah cacing yang besar. disebut cacing gilo (gila). Setelah mata pancing di kaitkan dengan cacing. Dimasukkan ke dalam lobang belut dengan diputar putar dengan jari agar perlahan masuk ke dalam lubang.

Selain itu acara yang tidak kalah menariknya paju rakik (rakit) di Embung Tirtasari. Dahulu warga Sonsang mengunakan rakik untuk transportasi di embung itu. Rakik terbuat dari buluh yang disusun lalu didinginkan satu dengan yang lain dengan panjang empat meter sampai enam meter.

Agar rakik ini melaju, dikayuh dengan kayu. Makin tinggi teknik mengayuh makin cepat lajunya rakik ini. “Rakik ini sudah tidak dikenal oleh generasi sekarang, ini kita hidupkan lagi, wisatawan yang ingin mengelilingi embung harus memakai rakik,” jelas Akmal, Mantan Jurnalis Kompas dan Mola TV ini.

Kegiatan yang moderen juga digelar yaitu bagi para kelompok motor trail yang dikemas dalam trabas motor kaparak (kebun) Konsep kegiatan ini para pengendera motor trail ini menjajal rute rute orang kaparak di perbukitan bukit barisan. Jalan yang dilalui harus jalan yang sudah ada dengan tidak merusak tanaman.

Ide awal dari Event trabas ini adalah bagaimana kita mencoba menghargai petani yang setiap waktu berjuang bercocok tanam memenuhi kebutuhan hidup, mereka dengan memanfaatkan transportasi motor yang sudah dimodifikasi untuk menunjang kelancaran mereka, mulai dari membawa bibit, membawa pupuk, hingga membawa hasil panen sampai di rumah mereka,” jelas Akmal.

Selain menghibur, lomba yang menempuh jarak 4 kilo meter dari Tirtasari menuju Sarasah juga untuk mempromosikan objek wisata baru. Air Terjun 12 Tingkek (tingkat). Yang diberi nama Air Terjun Sarasah 12 Tingkat.

Tidak ketinggalan religius untuk menyemarakkan suasana Idul Fitri pertandingan baca Al Quran atau
Musabaqoh Tilawatil Quran dan Wisuda Tahfiz hafal satu jus, dua jus, tiga jus dan empat jus Alquran. Untuk memotivasi anak anak membaca Al Qur’an.
Khusus anak anak yang diwisuda diarak pakai bendi keliling beberapa jorong.

Bupati Kabupaten Agam menyambut baik digelarnya Festival Sarasah Sonsang.

“Saya akan memasukkan Sarasah Sonsang Festival (SSF) sebagai agenda tahunan Pariwisata di Kabupaten Agam,” ujar Bupati Agam Andri Warman.

Untuk itu, tegas Andri Warman agar panitia harus profesional dan terus memperbaiki kekurangan serta mencari ide ide kreatif yang bersumber dari kearifan lokal. ( alex )

Penulis: Alex Editor: Alex armanca
Exit mobile version