Indeks
Berita  

Palang Merah Indonesia (PMI) Aktif Membantu Korban Bencana di Sumatera Barat

BUKITTIGGI – Jum’at, 17 Mei 2024 Palang Merah Indonesia (PMI), organisasi sosial kemanusiaan yang didirikan oleh Muhammad Hatta dan Boentaran Martoatmodjo pada 17 September 1945, terus menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang terkena dampak bencana di beberapa wilayah di Sumatera Barat.

Ketua PMI Bukittinggi, H. Chairunnas, mengungkapkan bahwa relawan PMI telah tersebar di seluruh lokasi bencana dan siap melayani masyarakat.

Tim PMI Bukittinggi telah melaporkan kegiatan harian mereka pasca bencana ke markas yang berada di Kota Bukittinggi. Berikut adalah rincian kegiatan mereka:

Lokasi: Nagari Galuang, Kec. Sungai Pua

Jenis Bencana: Banjir Bandang dan Lahar Dingin

Tanggal: Jumat, 17 Mei 2024

Kegiatan:

Posko:

Koordinasi dengan Pos Komando TDB Kab. Agam.

Koordinasi dengan lembaga lainnya.

Update data.

Asesmen:

Di Nagari Koto Gadang (Jorong Gantiang).

Di Nagari Koto Tuo (Jorong Galudua).

Di Nagari Batu Taba, Nagari Ampek Angkek.

Data anak sekolah terdampak di Jorong Galuang.

Rumah untuk dibersihkan di Jorong Koto Baru, Nagari Kubang Putiah, Kec. Banuah Hampu.

Logistik: Menerima dan mengemas bantuan dan Menyesuaikan penyusunan barang di gudang.

Distribusi: Bantuan sembako dan kebutuhan lainnya untuk masyarakat terdampak di berbagai lokasi.

Layanan Kesehatan: Pendampingan korban bersama puskesmas dan Pelayanan kesehatan untuk 9 orang.

Ambulan: Pelayanan ambulans untuk 3 orang.

Distribusi Air Bersih: Total distribusi: 52.500 liter.

Pencarian Korban: Menyusuri lokasi yang dicurigai sebagai tempat tertimbunnya korban.

Pelayanan PSP (Trauma Healing): Untuk 60 anak-anak di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua.

Kebutuhan Mendesak: Selimut, tikar/matras, baby kit, family kit, hygiene kit, school kit, makanan siap saji, air mineral, obat-obatan, pakaian, pampers lansia, dan lainnya.

Sarana Pendukung: Mobil operasional, tangki air, ambulans, motor, dan lain-lain.

Kendala: Tempat penyimpanan air yang tidak cukup, kurangnya perlengkapan pembersihan, bahan bakar mesin steam, kekurangan personil pembersihan, dan kemacetan di area distribusi air.

Solusi: Menggunakan tandon air milik PMI Kota Bukittinggi.

Personil total: 49 orang, termasuk dari berbagai cabang PMI di Sumatera Barat dan lembaga lainnya.

Tim yang Berkegiatan di Pos Lapangan: TNI, Polri, Damkar Bukittinggi, Dompet Dhuafa, KSB, dan lembaga kemanusiaan lainnya.

PMI terus berupaya memberikan bantuan terbaik bagi masyarakat terdampak dan memastikan kebutuhan mendesak dapat terpenuhi. (Alex)

Penulis: Alex Editor: Alex armanca
Exit mobile version