Pagi yang indah, udaranya terasa sejuk, burung – burung berkicau dengan sangat senang nya, menyambut datang pagi dan cahaya matahari.
Bukittinggi – Minggu 16 November 2025-
Namun,” kebahagiaan pagi ini, di hebohkan oleh suara perempuan yang berceloteh kepada seorang laki-laki yang berwajah kusam serta rambut yang acak-acakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pergi kau dari rumah ini, bawa semua pakaian mu, pergi lah kemana pun kau suka, aku tidak mau lagi hidup seperti ini dengan mu, buat apa punya seorang suami seperti mu, miskin.
Laki-laki tersebut, hanya bisa menatap perempuan tersebut, dan anak yang berdiri di pintu rumah , tak tau apa yang telah terjadi dengan kedua orang tua nya.
Apalagi yang kau tunggu, pergi,” dulu kau memang laki -laki kaya, namun sekarang kau telah miskin, tetangga yang melihat hal tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perempuan muda itu berceloteh.
Salah seorang tetangga berbisik kepada rekan nya, kasihan ya,” apa si istri tidak kasihan sama suami nya, kenapa setelah suaminya jatuh miskin, malah di usir dari rumah , kejam nya dikau sebagai perempuan.
Tak semestinya kau berbuat demikian, bukankah dulu telah kau nikmati hidup dengan segala kemewahan , kau dapat semua yang kau inginkan, sekarang setelah dia bangkrut kau usir dia dari rumah nya sendiri.
Dengan langkah gontai , laki- laki itu mengemasi pakaian nya yang berserakan di teras rumah, dengan tertunduk malu di Langkah kan kaki, tak sanggup melihat pandangan mata tetangga yang melihat nya melangkah dengan raut wajah nan lesu.
Namun” ada juga salah seorang sahabat yang menangis melihat kejadian tersebut terhadap sahabat nya sendiri, sungguh malang nasib mu sobat.
Sedikit berbisik dia berucap, sahabat,” jangan tundukkan kepala mu, ayo berusaha lah untuk bangkit lagi dari keterpurukan, tunjukkan pada dunia , bahwa kau mampu untuk bangkit dari keterpurukan ini.
Dulu,” laki – laki tersebut sangat bahagia sekali mempunyai istri yang cantik, kulit putih mulus, rambut yang panjang dan hitam pekat, alis tebal, bibir sensual, dagu nya lancip.
Ditambah lagi dengan semua aset yang dia miliki, rumah mewah, mobil mahal serta beberapa kontrak kan, tahun pertama pernikahan, kebahagiaan itu bertambah, dengan lahir nya seorang anak laki-laki, yang kian menambah kebahagiaan.
Selang beberapa tahun kemudian, dia di tipu oleh sahabat nya sendiri, semua aset yang dia punya, ternyata tidak memiliki dokumen asli, panik dan gelisah menghantui tidur malam, istri pun mulai gelisah dengan semua yang terjadi.
Dan Pada akhirnya, semua aset yang dia miliki diambil oleh yang berhak memiliki karena mempunyai dokumen lengkap dengan kepemilikan aset tersebut, ini lah awal mula jatuh dan bangkrut nya laki-laki tersebut.
Dia tak habis pikir, mengapa semua ini terjadi, apa salah dan dosa yang di perbuat, kepada siapa harus mengadukan nasib yang Malang, hati pun hancur, pupus sudah semua kebahagiaan selama ini.
Tapi,” mengapa kau begitu tega mengusir dan berkata kasar kepada orang yang telah memberikan mu kebahagiaan, ada apa,? Meski pun ada rasa sesal memiliki istri nan cantik, namun itu semua tidak menjamin kebahagiaan yang seutuhnya.
Dan dengan khusyuk nya dia tengadah kan tangan memohon ampunan dan petunjuk pada yang kuasa, karena selama ini dia tidak pernah tahu tempat untuk meminta, aku butuh pertolongan aku butuh ketenangan, semua tak aku minta pada mu, aku sombong, aku lalai, yang kuasa tidak butuh aku,, aku lah butuh yang kuasa.
Yach, Setegar tegar nya seorang laki-laki, suatu saat nanti akan ada rasa sesal dan kecewa, juga air mata.
Penulis : Eri piliang
Editor : Yopiherdiansyah





