Kisah Kopi Tanpa gula
Laki- laki itu seperti gula di dalam kopi, kopi tanpa gula terasa pahit, kopi di tambah gula, pasti rasanya manis, yang di puji itu kopi atau gula nya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ya, kopinya yang selalu di puji, gula nya tak pernah di puji, begitu juga laki – laki di hadapan wanita, ada rasa nya, namun, tidak di perhatikan keberadaan nya.
Bukittinggi, Jumat 24 Oktober.
Nah, mungkin ini bisa juga terjadinya kesalahan, (mis komunikasi) diantara pasangan, karna, sang lelaki sering terabaikan kehadiran nya, sering di cuekin sama pasangan, apa lagi pada jaman sekarang semua bisa di akses melalui perangkat selular, iphone maupun android.
Apapun yang kita butuhkan semua tinggal ketik, dan,” pesan anda segera diantar ke alamat, begitu juga sebaliknya, kalau perempuan sering di abaikan tak di perhatikan keberadaan nya, acuh sama pasangan, masa bodoh.
Nah,” disini lah timbul nya rasa kecewa, rasa tak di hargai sebagai pasangan, kemudian sang perempuan iseng iseng ketik di hp, searching di google, upload status di media sosial, disana tersaji bermacam produk, dan pandangan mata pun tertuju pada salah satu sampul foto.
“Iseng-iseng yang mendatangkan bencana besar dalam keluarga”.
Dia pun secara iseng klik chat foto yang ada di sampul, Yach,” rupa nya bintang-bintang yang ada di langit, lagi berpihak sama si wanita, dia dapat respon yang positif dari si lelaki, sang perempuan tersenyum penuh arti.
Akhirnya, “setelah sekian lama saling chat”.
Mereka berdua sepakat untuk bertemu di suatu tempat, dimana di waktu yang sama sang lelaki juga tengah membuat janji dengan seorang perempuan yang dia kenal di FB.
Kedua insan yang sedang gundah gulana karena sering di abaikan, kini punya kesempatan untuk melupakan sejenak beban yang ada.
Di kota kecil nan indah ini, yang terletak di bawah kaki gunung Marapi, dengan udara nya sejuk, pemandangan alam yang menyejukkan mata.
Dengan langkah percaya diri wanita nan masih terbilang muda , melangkah kan kaki pada sebuah cafe, darah nya berdebar tak karuan, mengapa,? Dia pandang sekeliling isi cafe, mencari sosok yang dia kenal hanya lewat medial sosial FB.
Pada salah satu sudut cafe, dia lihat laki laki tersebut tengah duduk di temani secangkir kopi panas, perlahan dia datangi laki laki tersebut.
Tatap mata saling bertemu, ada rasa debar di dada, perasaan menjadi campur aduk antara senang dan bahagia, terlupakan sudah seorang laki-laki yang selama ini selalu menemani nya.
Otak nya mulai tak waras, BODO AMAT.
Malam semangkin larut jua, gerimis mulai turun membasahi tanaman, serta bunga yang kering, dedaunan pun sangat berbahagia dengan gerimis yang turun, karna,” dedaunan serta bunga akan bermekaran.
Sesampai nya di rumah, wanita muda itu sedikit terkejut, ketika melihat lemari pakaian yang terbuka, dan pakaian yang ada di lemari berserakan di lantai.
Wanita muda itu mencoba mencari ke kamar kecil dan dapur, sedang peralatan rumah tiada yang hilang, ada apa.
Lamunan buyar , ketika nada pesan berdering dari hp yang berlogo Apel sumbing dengan sangat hati-hati dia buka pesan dari sang laki-laki yang telah menemani nya pada waktu yang lama.
“Mata si wanita terbelalak ketika membaca isi pesan di layar hp”.
JANGAN CARI AKU !
lemas sekujur tubuh, serasa tak berdaya untuk berdiri, pagi hari nya wanita muda tersebut, baru menyadari semua kesalahan terhadap pasangan, dia lupa akan kodratnya sebagai seorang perempuan, dalam hati yang terdalam dia berkata, ini semua memang salah ku.
Eri piliang.
Penulis : Eri piliang
Editor : Yopiherdiansyah






