Jejak Emas H.Leonardy Harmainy di Ranah Minang

- Redaksi

Selasa, 11 November 2025 - 18:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jamgadang, news, Padang — Dalam hiruk-pikuk politik yang seringkali diwarnai intrik dan jarak, Sumatera Barat memiliki kisah abadi tentang seorang tokoh yang berhasil menembus batas formalitas: H. Leonardy Harmainy, Dt. Bandaro Basa, S.IP., M.H.

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukan hanya sekadar catatan jabatan di lembar biografi, mantan Ketua DPRD Sumatera Barat (2004–2009) hingga Anggota DPD RI (2017–2024), melainkan jejak budi baik yang tertanam kokoh di sanubari masyarakat, terutama kalangan jurnalis dan akar rumput. Sebuah warisan yang jauh lebih berharga daripada tahta parlemen.

 

Ketika Bang Leo, sapaan akrabnya masih aktif di gelanggang Parlemen, ia tidak hanya dikenal sebagai politikus ulung yang memimpin DPD Partai Golkar Sumbar dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI, tetapi sebagai seorang Abang bagi insan pers. Ia adalah jembatan hati yang menghubungkan gedung parlemen yang megah dengan meja-meja kerja yang sederhana.

 

Seperti yang disuarakan lantang oleh Andarizal, Ketua Umum Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI), “Kepeduliannya terhadap insan pers ataupun akar rumput di Sumatera Barat melebihi Gubernur. Dan ini Fakta.” Kalimat ini bukan pujian basa-basi, melainkan pengakuan jujur dari pilar keempat demokrasi yang sehari-hari bertarung dengan deadline dan realitas lapangan.

 

Di tengah kesibukannya yang dinamis, mulai dari mengawasi pembangunan strategis hingga menjadi Ketua Umum PB Lemkari, Bang Leo selalu menyisakan ruang bagi komunikasi yang humanis. Kehadirannya di Parlemen adalah sebuah payung teduh yang membuat wartawan sering dianggap sebagai pihak ‘luar’ merasa diakui sebagai mitra sejajar.

 

Budi baik, dalam konteks politik, seringkali dikaitkan dengan lobi dan kepentingan sesaat. Namun, kisah Leonardy Harmainy menorehkan definisi yang berbeda. Budi baiknya adalah sebuah investasi moral tanpa mengharapkan imbalan.

 

Kini, meskipun kursi legislatif telah beralih rupa, kisah kepedulian itu tidak ikut purna. Di setiap warung kopi markas informal para penulis dan pewarta, tatkala waktu rehat tiba, Bang Leo menjadi topik hangat yang tak pernah usang. Perbincangan itu bukanlah soal politik elektoral, melainkan sebuah nostalgia tentang empati.

 

Ini adalah narasi penting bagi Ranah Minang, bahwa kepemimpinan yang sejati tidak diukur dari seberapa tinggi jabatan yang diraih, tetapi seberapa dalam jejak kemanusiaan yang ditinggalkan. Bang Leo telah membuktikan, dengan kepedulian yang tulus, bahwa seorang politisi dapat menjadi sosok yang benar-benar mengakar dan bukan sekadar menumpang lewat.

 

Bagi generasi politisi selanjutnya, kisah Leonardy Harmainy, Dt. Bandaro Basa, adalah pengingat sekaligus benchmark, politik bukanlah tentang kekuasaan, melainkan tentang pelayanan yang tulus. Dan pelayanan yang tulus akan selalu memiliki umur yang lebih panjang daripada masa jabatan apa pun.

 

 

Padang, 11 November 2025

Penulis: Andarizal

Penulis : Andarizal

Editor : Yopiherdiansyah

Berita Terkait

Ada Surga Dimata Nan Lelah.
Waktu Dan Masa
HATI-HATI DENGAN HATI
SENYUMAN TERAKHIR 
PMI Bantu Evakuasi Jenazah Bayi Tanpa Identitas ke RS
Kisah Kopi tanpa gula
Tertipu Asmara
Pada akhirnya, semua terjadi di luar dugaan, dan akal sehat manusia, semua bermula dari pikiran.

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 18:49 WIB

Jejak Emas H.Leonardy Harmainy di Ranah Minang

Selasa, 11 November 2025 - 10:31 WIB

Ada Surga Dimata Nan Lelah.

Senin, 3 November 2025 - 11:34 WIB

Waktu Dan Masa

Minggu, 2 November 2025 - 09:27 WIB

HATI-HATI DENGAN HATI

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:47 WIB

SENYUMAN TERAKHIR 

Berita Terbaru

Artikel

Jejak Emas H.Leonardy Harmainy di Ranah Minang

Selasa, 11 Nov 2025 - 18:49 WIB

Artikel

Ada Surga Dimata Nan Lelah.

Selasa, 11 Nov 2025 - 10:31 WIB