BUKITTINGGI,JamgadangNews – Secara umum wisatawan dikenal dengan pola konsumerisme-nya. Banyak yang berlibur ke kota Bukittinggi hanya untuk berbelanja. Selain Jam Gadang Bukittinggi, wisatawan juga banyak mengunjungi pasar-pasar di Bukittinggi.
Bukittingi menjadi salah satu tempat wisata di Sumatera Barat yang memiliki pusat perbelanjaan oleh-oleh khas provinsi itu.
Pasar Atas Bukittingi misalnya, sekarang sudah menjadi tujuan utama wisatawan untuk berbelanja.
Setelah menikmati suasana objek wisata yang ada di Kota wisata Bukittinggi. Versie Hold Wisatawan Mancanegara asal Eropa (Belanda), juga mengunjungi pusat oleh-oleh keripik sanjai.
Wisatawan asal Eropa itu, saat berkunjung ke Pasar Atas Bukittinggi. Jumat, 19/8/2022 menyempatkan untuk membeli oleh-oleh khas Bukittinggi di Sanjai ESI 212 di kawasan pasar atas Bukittinggi.
“Auw..! allemaal heerlijk(NED)
Aduh..! enak-enak semuanya(INA)
Setelah Versie Hold mencicipi aneka macam keripik sanjai ESI 212,” sembari tersenyum Versie membeli keripik itu.
Barang-barang yang paling laris diperjual-belikan adalah panganan keripik sanjai dan keripik balado di pasar atas Bukittinggi. Pasar ini mulai dibuka pada pukul 08.00 WIB pagi, dan tutup pada pukul 06.00 WIB sore.
Alamat: Pasar. Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi (Hp: 0812 5380 2057) Sumatera Barat 26136.
Pemilik Sanjai ESI 212, Yesi (32) mengaku senang atas kunjungan wisatawan Eropa yang membeli berbagai jenis dagangannya, salah satunya kerupik Sanjai balado di kiosnya.
Yesi mengatakan, wisatawan asal Eropa itu setelah selesai berbelanja, mengucapkan terimakasih setelah membayar dagangan yang ia beli.
“Wisatawan Eropa yang berbelanja di Sanjai ESI 212, ini baru kali pertama pasca melandai nya pandemi covid19,”ucap Yesi.
“Mudah-mudahan setelah ini akan lebih banyak lagi wisatawan mancanegara datang berbelanja di Sanjai ESI 212 atau di tempat lainnya di Bukittinggi,”tutur Yesi.
Menurut Yesi, sebelum wabah pandemi covid19 melanda tanah Air, memang beberapa wisatawan mancanegara juga pernah datang berbelanja di Sanjai ini.
“Di kota Bukittinggi boleh dikatakan tak satupun wisatawan mancanegara datang berbelanja lagi, lantaran adanya pembatasan wisatawan ke Indonesia, mungkin seperti itu ya,” ucapnya.
(Bgd)