BUKITTINGGIJamgadangnews.com – Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (MSBK) Kota Bukittinggi menerapkan tiket masuk ke objek wisata setempat menggunakan sistem mesin yang terhimpun di dasbor, sehingga tidak ada sedikit kebocoran.
“Catatan wisatawan yang masuk menggunakan mesin. Cara kerjanya, masuk ke mesin dan tercatat di dasbor sehingga dapat dihitung. Catat manual tidak ada lagi,” ujar Kabid TMSBK Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi, Silvirawane Ria Putri di ruang kerjanya pada wartawan Jamgadangnews. com. Jumat, 19/8/2022.
Disampaikan, pembayaran untuk masuk ke TMSBK memang ada secara tunai, namun tidak menggunakan karcis lagi melainkan menggunakan mesin.
“Cara bekerja memasukkan data setelah oke dan diprint. Lalu itu tercatat di mesin kita kempulkan. Rekap jumlah sudah tercatat otomatis di mesin,” tegasnya.
Menurut dia, di mesin tersebut dapat diketahui tanggal berapanya, yakni membayar uang dan menggunakan layanan Quick Response Indonesian Standard (QRIS).
QRIS merupakan standar QR Code untuk pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Ia mengatakan, QRIS hadir di aplikasi Nagari Mobile Banking, dapat diakes dengan cara
login ke Nagari Mobile Banking, lalu pilih menu kode Nagari QR dan pilih pembayaran dengan QR.
“Arahkan kotak scan QRIS ke QRIS Kode dan masukkan jumlah pembayaran.
Untuk diketahui, tarif masuk ke objek wisata TMSBK pada pintu masuk Kebun Bintang dan Benteng Fort de Kock bagi dewasa Rp25 ribu, Rp20 ribu untuk anak-anak dan Rp40 ribu bagi wisatawan mancanegara.
“Pembelian tiket masuk ke TMSBK menggunakan sistem pembayaran online dan QRIS sehingga uang retribusi dari objek wisata TMSBK tercatat nilai totalnya langsung,” tuturnya.
(Bagindo)
