Bukittinggi,- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Kota Bukittinggi, mendapat penghargaan karena ditunjuk sebagai tim liputan setiap kegiatan National Paralympic Committee (NPC) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Penunjukan DPC PJS Kota Bukittinggi sebagai tim liputan NPC Provinsi Sumbar disampaikan langsung Ketua Umum NPC Provinsi Sumbar, Arizal Aries, SH , Sabtu (11/3/2023) malam, ketika berkunjung ke Bukittinggi saat menyaksikan sebuah acara di salah satu hotel di Bukittinggi.
Penunjukan DPC PJS Kota Bukittinggi sebagai tim liputan kegiatan NPC Provinsi Sumbar setelah beberapa kali pertemuan dilakukan Ketua DPC PJS Kota Bukittinggi, Hamriadi, S.Sos., ST dengan Ketua Umum NPC, Arizal Aries, SH untuk membahas kerjasama tersebut.
Kesepakatan DPC PJS Kota Bukittinggi untuk siap meliput setiap kegiatan NPC Provinsi Sumbar, juga menyaksikan Divisi Organisasi DPC PJS Kota Bukittinggi, Alex Armanca.JR dan hadir juga Pengurus Cabang (Pengcab) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kota Bukittinggi, .
Arizal Aries mengucapkan terima kasih banyak kepada DPC PJS Kota Bukittinggi yang telah bersedia bekerjasama dengan NPC Provinsi Sumbar, sebagai tim peliputan setiap kegiatan NPC Pemprov Sumbar.
“Di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Sumatera Utara dan Aceh pada 2024 nanti, DPC PJS Kota Bukittinggi lah yang menjadi tim peliputan yang akan kami bawa,” paparnya.
“Sewaktu Peparnas XVI Papua 2021, kita juga membawa wartawan untuk meliput atlet dari NPC bertanding. Tahun 2024 di Peparnas Medan dan Aceh, kita jadikan wartawan dari DPC PJS Kota Bukittinggi sebagai tim peliputan,” ungkapnya.
Ketua DPC PJS Kota Bukittinggi, Hamriadi mengaku sangat tersanjung atas kepercayaan dari NPC Provinsi Sumbar, karena telah ditunjuk sebagai tim liputan setiap kegiatan NPC, termasuk telah menetapkan DPC PJS Kota Bukittinggi sebagai tim liputan di Peparnas Medan dan Aceh di tahun 2024.
“Ini merupakan amanah yang luar biasa diberikan NPC Provinsi Sumbar. Kepada anggota DPC PJS diharapkan dapat memberikan yang terbaik nantinya kepada NPC, khususnya dalam segi pemberitaan setiap kegiatan digelar NPC Provinsi Sumbar,” ungkapnya.
Diketahui, Paralimpik atau paralympic berasal dari Bahasa Yunani. Para artinya “di samping” atau “bersama” ditambah kata olympic. Penggunaan kata “paralimpik” sendiri mengacu pada hasil kesepakatan Sidang Umum Komite Paralimpik Internasional (IPC) di Bonn, Jerman, 18 November 2005 silam. Disebutkan bahwa kata “paralimpik” digunakan sebagai istilah resmi untuk acara olahraga penyandang disabilitas.
Dalam sebuah kegiatan internasional penyandang disabilitas seperti ASEAN Paragames , Asian Paragames atau Paralimpiade, penaamaan cabang olahraganya menambahkan kata “para”.
Misalnya parapanahan, parabulu tangkis, paratenis meja dan lain sebagainya. Namun, untuk ajang Peparnas, pihak Komite Nasional Paralimpik Indonesia atau National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) selaku induk organisasi cabang-cabang olahraga paralimpik di tanah air sudah mengeluarkan dana khusus. Salah satunya terkait penyebutan nama cabang olahraga tanpa menambahkan kata “para” di depannya.
Sebaliknya, beberapa cabang olahraga disematkan kata sesuai spesifikasi pesertanya, misal judo tuna netra, sepak bola cerebral palsy, tenis lapangan kursi roda, dan bulu tangkis kursi roda. (**)