Indeks
Berita  

Kemensos dan Bukittinggi Press Club Adakan Trauma Healing untuk Anak Anak Korban Banjir Bandang di Agam

Rudi Arnel, anggota BPC gembira bersama anak-anak korban bencana di tenda pengungsian

AGAM – Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Bukittinggi Press Club (BPC) melaksanakan agenda “trauma healing” bagi puluhan anak korban bencana banjir bandang lahar dingin yang disertai galodo di berbagai lokasi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dalam kegiatan ini, BPC membagikan ratusan mainan, alat lukis, dan buku pelajaran serta memberikan pendampingan psikologis berupa kuis permainan berhadiah.

Psikiater anak juga ikut dalam rombongan untuk memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) di tenda pengungsian Kemensos RI di Bukik Batabuah pada hari Jumat, (17/5/2024).

Ike Nurmayunita, dari tim LDP Kemensos RI, menyampaikan apresiasi kepada BPC atas bantuannya dalam memberikan trauma healing kepada anak-anak yang terdampak bencana.

“Sebelumnya, anak-anak merasa suntuk, jenuh, dan banyak berdiam diri di ruang pengungsian. Dampak dari kegiatan ini sangat besar, mereka kembali gembira dan semangat mulai tumbuh seperti kembali ke masa sekolah. Ada sekitar 35 anak yang mengungsi di posko,” ujar Ike.

Ike menambahkan, sebelum mendapatkan layanan LDP, anak-anak korban bencana mengalami trauma yang cukup berat, sehingga beberapa di antaranya direkomendasikan untuk menjalani pendekatan individual dengan psikiater.

“Anak-anak mengalami trauma berat dan ringan. Mereka takut melihat air, batu, dan pohon. Meski berada satu ruangan dengan orangtuanya di pos pengungsian, ada yang meminta kembali ke tenda Kemensos,” ujarnya.

Ketua BPC, Iwan Rakelta, mengungkapkan bahwa pemberian trauma healing dan pembagian ratusan mainan akan dilakukan secara rutin setiap kali terjadi bencana alam di Sumatera Barat yang menyebabkan warga harus mengungsi.

“Kami patungan dan menggalang dana dari mitra kerja untuk membeli mainan anak dan mengajak rekan psikiater anak. Kegiatan ini efektif mendapatkan respon baik sekaligus mengatasi trauma anak,” kata Iwan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak korban bencana dapat pulih dari trauma dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan semangat yang baru. (Rudi)

Exit mobile version