Indeks
Berita  

Pelajar Bukittinggi Siaga Bencana, PMI Gelar Simulasi Gempa di Sekolah

Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April, PMI Kota Bukittinggi menggandeng sejumlah SMA untuk mengajak para pelajar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, Sabtu (26/4). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan literasi bencana di kalangan siswa.

Gerakan nasional ini mengusung tema “Sekolah Aman Bencana” dan merupakan inisiatif dari PMI pusat, PMI provinsi, BNPB, serta BPBD di seluruh Indonesia, khususnya di daerah rawan bencana seperti gempa bumi.

Kepala Markas PMI Bukittinggi, Ahmad Jais, menjelaskan pentingnya kegiatan ini mengingat kondisi geografis Bukittinggi yang rentan terhadap gempa. Ia menekankan perlunya memberikan pemahaman kepada sekolah-sekolah agar pelajar siap dan tidak panik saat bencana terjadi.

“Alhamdulillah, pagi tadi kami mengadakan pelatihan dan simulasi manajemen bencana di SMAN 4 Bukittinggi, dan siangnya kami melanjutkan kegiatan di SMAN 2 Bukittinggi. Ini penting agar saat gempa terjadi, siswa tahu apa yang harus dilakukan dan tidak panik. Kami sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan ruang,” ujarnya.

Ahmad Jais menambahkan, skenario kebencanaan ini disusun sebagai informasi dasar bagi pelajar, mulai dari menghadapi gempa hingga proses evakuasi ke titik kumpul yang telah ditentukan. Ia juga mendorong setiap sekolah untuk menyiapkan perlengkapan P3K guna penanganan awal korban sebelum bantuan medis datang.

Kegiatan ini melibatkan tidak hanya siswa, tetapi juga para guru yang dengan antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat sesi tanya jawab.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 2 Bukittinggi, Renti Yunda Sari, mengapresiasi kerjasama ini. Ia mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting mengingat Bukittinggi merupakan daerah rawan gempa.

Dalam simulasi tersebut, PMI telah menyiapkan alur evakuasi yang diikuti dengan aktif oleh para siswa, mulai dari dalam kelas hingga menuju titik kumpul di halaman sekolah.

Salah satu peserta, Fahri Febri Febrian, siswa SMAN 2 Bukittinggi sekaligus relawan PMI, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi seluruh siswa. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa diadakan secara rutin setiap enam bulan.

Di akhir kegiatan, PMI Kota Bukittinggi bersama pihak sekolah sepakat untuk terus menjalin koordinasi agar saat gempa terjadi, semua pihak sudah siap dan tindakan pertolongan pertama bisa segera dilakukan.

Exit mobile version