Semarak Idul Fitri 1444 H Di Pusat Kota Bukittinggi, 50 Tambua Di Tabuh Secara Serentak

- Redaksi

Sabtu, 22 April 2023 - 16:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamgadangnews.com,- Semarak Idul Fitri 1444 Hijriah di kota Bukittinggi. Sebanyak 50 Tambua dan 5 Tasa di tabuh secara terus-menerus hingga satu jam lebih di pusat kota itu.

Berlokasi di Simpang kangkung teras PLN Kota Bukittinggi, suasana yang biasa jadi meriah hingga membuat semua mata pengunjung tertuju ke gelaran tersebut, Sabtu (22/4/2023) malam.

Salah satu pemain gendang Tambua Iqbal mengatakan, sebenarnya kami menggelar kegiatan ini kemarin pada malam takbiran, sehubungan cuacanya hujan jadi sekarang diadakannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita memainkan secara serentak dan berkolaborasi dari grup Tambua Jambu air Agam, Gantiang Agam, Sungai Pua Agam, Surau Pinang Agam, dan Panorama Kota Bukittinggi,” Iqbal menjelaskan.

Tambua Tasa adalah kesenian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat berupa alat musik perkusi yang terdiri dari dua alat musik yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa. Namun sekarang sudah ada di daerah-daerah lainnya di Sumatera Barat.

Dikutip dari tulisan: Mahasiswa Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya,Sastra Minangkabau.

Alat musik ini dimainkan dalam group ditabuh secara terus-menerus dalam formasi terdiri dari sampai 7 (tujuh) orang penabuh yang terbagi menjadi 6 (enam) pemain Gandang Tambua dan 1 (satu) orang pemain Tasa .

Gandang Tambua berbentuk seperti tabung dengan bahan yang terbuat dari kayu dengan dua permukaan kulit. Gandang Tambua biasanya dimainkan dengan cara disandang di salah satu bahu pemain dalam posisi berdiri dengan menggunakan dua pemukul tambua, semacam pemukul yang terbuat dari bahan kayu.

Sedangkan Tasa lebih mirip setengah bola yang hanya memiliki satu sisi kulit.

A. Asal Usul Tambua Tasa
Suku Minangkabau merupakan salah satu etnis yang ada di wilayah Indonesia, memiliki beraneka ragam jenis kesenian tradisional.

Salah satu jenis kesenian tradisional tersebut adalah seni pertunjukan musik Tambua Tasa, Alat musik ini hidup dan berkembang di daerah Pariaman.

Hampir di setiap nagari di Kabupaten Padang Pariaman atau Kota Pariaman mengenal kesenian Tambua Tasa dan menjadi tradisi yang masih difungsikan dalam berbagai kegiatan upacara baik adat dan upacara keagamaan oleh masyarakat Pariaman.

Kesenian ini berasal dari bangsa India yang dibawa oleh seorang pedagang Gujarat (India) ke Tiku Pariaman yang dulu merupakan pelabuhan terbesar di Pantai Barat Minangkabau pada abad ke 14 Masehi.

Alat musik tersebut mulai berkembang di berbagai daerah di Minangkabau seperti di Maninjau dan Lubuk Basung. Faktor percampuran kebudayaan, baik akibat perkawinan maupun perdagangan antara masyarakat pribumi Minangkabau di Pariaman dengan kaum pendatang dari Asia Selatan (sekitar India, Banglades, dan Irak serta Pakistan).

Artinya semenjak kedatangan orang-orang Asia Selatan tersebut terbentuk kesenian Gandang Tambua . Diduga Gandang Tambua merupakan sebuah kesenian dari hasil kolaborasi atau asimilasi antara produk budaya lokal Pariaman dengan suku pendatang (Asia Selatan).

B. Fungsi, Pertunjukan kesenian Tambua Tasa tujuannya adalah untuk mengundang perhatian para pengunjung agar tercipta suasana keramaian dalam berbagai upacara adat dan keagamaan seperti :

• Upacara pengangkatan penghulu
• Upacara penyambutan tamu agung
• Upacara khatam Alqur’an
• Upacara adat nagari
• Upacara perkawinan

C. Jenis Tambua Tasa
1). Gandang Tambua
Gandang Tambua sendiri terbuat dari dari kayu ringan (kayu tarantang), sejenis batang kapas. Dengan badan gandang berbentuk drum yang mempunyai dua sisi yang masing- masingnya ditutupi oleh kulit kambing.

2). Gandang Tasa
Gandang Tasa adalah alat musik perkusi yang dipukul dengan dua buah stik yang terbuat dari bambu, dan permukaan tasa terbuat dari fiber. (alex)

Berita Terkait

PMI Bukittinggi dan Pemerintah Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Birugo
Donor Darah PMI Bukittinggi Di Puskesmas MKS
Lapas Kelas IIA Bukittinggi Peringati Hari Sumpah Pemuda ke 97 Dengan Semangat Kebangsaan
Perkuat Pilar Jurnalistik Ranah Minang: KJI Tanah Datar Resmi Terbentuk, Riadi .SE Nahkoda Baru
Sinergi Tanpa Batas: Lapas Bukittinggi, TNI, dan Polri Gelar Razia Gabungan Ciptakan Lapas Bersih dan Aman
Lapas Tanjung Pati lakukan penanaman bibit hortikultura
Lapas  Bukittinggi Gelar Rapat dinas  Penguatan Tugas Pokok petugas LP
UDD PMI Kota Bukittinggi Ajak Warga Peduli Sesama

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 22:16 WIB

PMI Bukittinggi dan Pemerintah Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Birugo

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:03 WIB

Donor Darah PMI Bukittinggi Di Puskesmas MKS

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:30 WIB

Lapas Kelas IIA Bukittinggi Peringati Hari Sumpah Pemuda ke 97 Dengan Semangat Kebangsaan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 10:07 WIB

Perkuat Pilar Jurnalistik Ranah Minang: KJI Tanah Datar Resmi Terbentuk, Riadi .SE Nahkoda Baru

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:39 WIB

Sinergi Tanpa Batas: Lapas Bukittinggi, TNI, dan Polri Gelar Razia Gabungan Ciptakan Lapas Bersih dan Aman

Berita Terbaru

Artikel

Waktu Dan Masa

Senin, 3 Nov 2025 - 11:34 WIB

Hati -hati Dengan Hati, By Eri Piliang

Artikel

HATI-HATI DENGAN HATI

Minggu, 2 Nov 2025 - 09:27 WIB

Artikel

SENYUMAN TERAKHIR 

Rabu, 29 Okt 2025 - 10:47 WIB