Indeks
Berita  

Tokoh PPA Kota Bukittinggi Kecam Kekerasan Pelecehan Anak Dibawah Umur

Bukittinggi,- Muhammad Fikri, S.H salah seorang tokoh Pemerhati Perempuan Dan Anak (PPA) Kota Bukittinggi mengecam tindakan yang dilakukan oleh orang tua yang tega mencabuli anak kandungnya sendiri hingga berulang kali.

Bukittinggi darurat kekerasan pelecehan anak dibawah umur. Hal itu disampaikan Muhammad Fikri, S.H kepada awak media, Jum’at,(24/2/2023).

Kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur merupakan perbuatan hal yang sangat biadab dan sama sekali tidak manusiawi.

“Sementara itu di kota Bukittinggi perbuatan tindak pidana pelecehan terhadap anak dibawah umur kian marak terjadi,
rangkaian perbuatan biadab ini terus terjadi di sepanjang tahun 2022 hingga kemaren, dengan ditangkap  seorang ayah yang diduga melakukan perbuatan tindak pidana pelecehan terhadap anak kandungnya sendiri,” ungkap Fikri.

Hal ini sungguh memprihatinkan bagi kita masyarakat kota Bukittinggi dimana anak sebagai jantung dari peradaban harus menjadi korban keganasan dari PREDATOR seksualitas terhadap anak dibawah umur.

Fikri menambahkan, dan yang lebih memilukan lagi tidak adanya support terhadap mental dan moralitas yang pernah terucapkan dari 2 orang keterwakilan ibu dewan kita di DPRD  kota Bukittinggi, kedua orang tua kita ini hanya diam dan membisu tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut ibu dewan yang kita cintai ini dalam memperjuangkan hak- hak dari setiap anak dan perempuan yang hidup di  kota bukittinggi dan mengutuk setiap tindak pidana pelecehan yang terjadi terhadap anak di kota bukittinggi.

“Hal ini sungguh sangat menyedihkan bagi kita yang memiliki 2 orang ibu sebagai perwakilan dalam memperjuangkan hak anak bangsa, dimana anak merupakan jantung dan pewaris dalam peradaban bagi kelangsungan kehidupan,” tuturnya.

“Dengan ini kita berharap untuk ke depannya ada tokoh dari perempuan yang dapat bersuara lantang dalam memperjuangkan nasib dari setiap anak dan perempuan kota Bukittinggi yang kita cintai ini,” harapan Fikri dengan nada geram.

Penulis: Alex Editor: Alex armanca
Exit mobile version