Suatu Masa

- Redaksi

Jumat, 14 November 2025 - 21:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Setelah ayah mu tiada nanti baru kamu sadar, bahwa kehilangan seorang ayah akan membuat kamu sangat merasa kehilangan, untuk tempat berkeluh kesah, dan tempat mu bersandar.

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukittinggi – Jum’at 14 November 2025-

Karena tiada lagi tempat bersandar, tak kan kamu dengar lagi mulut yang kadang menghardik mu , dan sekarang sudah tak ada lagi kicau seorang ayah yang selalu membelai mu, bahkan makan pun sering dia menyuapkan, agar kamu mau makan.

 

Kini sang ayah telah pergi untuk selamanya, tak akan kamu dengar lagi celoteh nya, hanya untuk mengajarkan kamu ke jalan kebaikan, begitu besar kasih sayang seorang ayah terhadap anak nya, hingga tak bosan-bosannya selalu memberikan nasehat.

 

Kadang kala dia berjuang di tengah deras nya hujan, bahkan orang sudah tertidur lelap dengan mimpi indahnya, dia masih berjuang di tengah gelap nya malam, dingin nya malam tak di hiraukan, sunyi,” hanya terdengar suara jangkrik yang saling bersahutan diantara semak-semak.

 

Semua dilakukan hanya untuk bisa membahagiakan anak, kadang dia tidur di emperan kedai, hanya sekedar melepas kan rasa lelah, sebagai seorang ayah dia tak mau berkeluh kesah di hadapan sang anak, semua penat yang di rasa pada hari ini, cukup di simpang dalam hati.

 

Karena.

Dia takut keluhan nya akan menjadi buah pikiran bagi anak semata wayang, dan cinta seorang ayah terhadap anak, tidak bisa di ukur dengan harta yang banyak, tak akan terbalas semua jasa nya, walaupun dengan sekarung intan berlian.

 

Namun,” pada saat memasuki hari tua nya, dimana dia sudah tak punya kemampuan lagi untuk bekerja seperti biasa, kini dia merasa, seakan menyusahkan bagi anak , di tengah ketidakmampuan, ntuk berusaha seperti sedia kala.

 

Kulit sudah keriput, mata mulai kabur, rambut yang sudah mulai memutih, harapan nya pada saat ini hanya lah, bisa menjalani hidup ini dengan tenang, disisa umur yang dimiliki tanpa harus menyusahkan kepada anak gadis semata wayang.

 

Perlahan air mata jatuh membasahi pipi nan keriput, air mata yang jatuh , bukan lah air mata penyesalan, tapi,” air mata kesedihan, karena di masa tua kini, dia tidak bisa menikmati dengan sempurna.

 

Kesibukan telah membuat semata wayang lupa akan seorang ayah, dia lebih sibuk dengan urusan dan pekerjaan, lupa,” kalau dulu ada sapa yang manja, ada senyuman, ada kata yang menyejukkan didengar.

 

Mengapa sekarang tidak ada lagi semua itu di dengar, tak ada lagi kata manja dan keluh kesah, Yach,” Masa itu sekarang cuma tinggal kenangan, untuk di kenang di sisa umur yang hanya sebentar.

 

Selagi masih ada waktu, berilah kebahagiaan kepada seorang ayah, apapun, siapapun, dan jangan ada berbagai alasan, luang kan waktu, berilah perhatian semampu yang bisa menghibur di masa tua.

 

Tinggal kan sejenak segala aktivitas dan pekerjaan, sediakan sedikit ruang mu agar suatu saat nanti tidak ada rasa penyesalan di hati, jangan setelah kehilangan, baru timbul rasa penyesalan.

 

Bahagia seorang ayah , ada lah bahagia mu jua, derita seorang ayah, bukan lah derita mu, dia hanya berusaha sekuat tenaga untuk selalu bisa membuat mu tersenyum, seorang ayah tak ingin melihat ada air mata kesedihan pada anak.

 

Di usia tua kini, dia masih berusaha untuk terus bisa bekerja, semampu yang dia bisa, walau terkadang tak ada hasil yang di harapkan, cuaca hari ini terasa panas angin’ berhembus perlahan rasa lelah dan letih telah membawa dia pada sudut kedai yang telah tutup, segera di rebahkan badan pada balai- balai yang kelihatan sudah lapuk.

 

Perlahan di rebah kan badan yang terasa lelah, sejurus kemudian, dia telah tertidur dengan pulas, nyenyak tak hiraukan suara dering mesin motor yang lalu lalang, dia telah tertidur untuk jangka waktu panjang.

Penulis : Eri piliang

Editor : Yopiherdiansyah

Berita Terkait

Jejak Emas H.Leonardy Harmainy di Ranah Minang
Ada Surga Dimata Nan Lelah.
Waktu Dan Masa
HATI-HATI DENGAN HATI
SENYUMAN TERAKHIR 
PMI Bantu Evakuasi Jenazah Bayi Tanpa Identitas ke RS
Kisah Kopi tanpa gula
Tertipu Asmara

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 21:12 WIB

Suatu Masa

Selasa, 11 November 2025 - 18:49 WIB

Jejak Emas H.Leonardy Harmainy di Ranah Minang

Selasa, 11 November 2025 - 10:31 WIB

Ada Surga Dimata Nan Lelah.

Senin, 3 November 2025 - 11:34 WIB

Waktu Dan Masa

Minggu, 2 November 2025 - 09:27 WIB

HATI-HATI DENGAN HATI

Berita Terbaru

Artikel

Suatu Masa

Jumat, 14 Nov 2025 - 21:12 WIB

Berita

Aksi Sosial Pemuda Pakan Kurai Untuk Masyarakat

Jumat, 14 Nov 2025 - 21:06 WIB